Konon Daun Kelor Punya Manfaat Tangkal Kekuatan Magis, Bijinya Bisa Jernihkan Air
Ada ungkapan "dunia tidak selebar daun kelor" kerap kita dengar. Seperti apa sosok tanaman kelor, barangkali tidak sedikit di antara kita
Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Ada ungkapan "dunia tidak selebar daun kelor" kerap kita dengar.
Namun, seperti apa sosok tanaman kelor, barangkali tidak sedikit di antara kita belum pernah mengenal bahkan tahu wujudnya.
Sesungguhnya tanaman bernama latin Moringa oleifera ini tergolong tanaman tahunan yang biasanya tumbuh liar.
Tumbuhan ini diduga asli dari kawasan barat pegunungan Himalaya dan India, kemudian menyebar hingga ke Benua Afrika dan Asia-Barat.
Di Jawa, kelor biasa dijumpai tumbuh sampai pada ketinggian 300 m di atas permukaan laut. Ia sanggup tumbuh dengan baik di kawasan tropik yang lembap juga di daerah panas. Bahkan, tanah kering-kerontang sekalipun tak ditampiknya.
Jika menyinggung manfaat dan khasiat yang tersembunyi di balik daun kelor itu, ternyata cukup banyak, diantaranya untuk menangkal guna-guna
Di sebagian kalangan masyarakat di Jawa, tanaman kelor sering digunakan sebagai campuran air untuk memandikan jenazah.
Menurut kepercayaan, campuran tersebut dimaksudkan membuang ajimat yang masih melekat pada jasadnya.
Manfaat lain dari tanaman kelor, masih menurut kepercayaan tertentu, bisa sebagai penangkal kekuatan magis, ilmu hitam atau guna-guna, serta ajimat kesaktian.
Caranya, cukup dengan mengibas-ibaskan setangkai daun kelor ke bagian muka korban. Bisa juga air rendaman tanaman kelor disiramkan ke sekujur tubuhnya.
Kelor terkadang juga dijuluki "si kayu gaib", terutama galihnya (inti kayu kelor yang keras, coklat tua hingga hitam).
Adakalanya kayu galih kelor yang biasanya langka itu "dipuja-puja" oleh kalangan dukun di Jawa.
Konon, kekuatan magis yang tersimpan di dalamnya mampu menangkis energi (kekuatan) negatif dari ilmu hitam maupun serangan fisik.
Namun ada juga yang justru memanfaatkan galih kelor sebagai bahan suvenir yang laku diperdagangkan. Semisal dibuat kerajinan anting-anting dengan bentuk dan ukuran bervariasi.
Konon, bersama bahan-bahan lain, seperti pala, bawang merah, bawang putih, dan lainnya, kelor bisa dibuat bedak pupur untuk sarana mengobati orang kurang waras.