Kenali Berbagai Gejala Pencetus Karies Gigi
Dipicu rendahnya minat dan kesadaran masyarakat Indonesia pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Sulis Setia Markhamah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gigi berlubang merupakan masalah utama banyak terjadi di masyarakat.
Kondisi ini dipicu rendahnya minat dan kesadaran masyarakat Indonesia pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 oleh Persatuan Dokter Gigi Indonesia, didapatkan angka angka kerusakan gigi di Indonesia mencapai 4-5 gigi per orang.
drg Dresiani Mareti mengatakan, jumlah tersebut tentu sangat jauh merujuk angka standar internasional Badan Organisasi Dunia WHO yaitu 2,5 gigi per orang.
"Ini juga berarti, sebanyak 57,6 persen penduduk Indonesia mengalami masalah kerusakan gigi," jelas dokter asal Bandar Lampung ini.
drg Dresiani mengutarakan, gigi yang rentan berlubang adalah gigi geligi.
• Glaukoma Tak Diobati Bisa Buta Permanen
Meskipun jaringan gigi ini keras karena fungsinya untuk pengunyahan, namun sangat rentan mengalami kerusakan ketika dalam keadaan asam.
"Karies atau gigi berlubang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah plak sisa makanan yang mengandung bakteri," jelasnya.
Makanan manis dan mengandung karbohidrat imbuhnya, akan meninggalkan sisa diantara gigi dan gusi.
Kemudian diaktifkan menjadi asam oleh kuman.
Asam tersebut menyebabkan email gigi menjadi lunak sehingga memudahkan masuknya bakteri ke dalamnya. Itu menjadi cikal bakal gigi berlubang.
Proses terjadinya karies pada gigi ini akan berlangsung relatif cepat. Jika dibiarkan, maka lubang akan bertambah besar seiring waktu.
• Kenali Dampak Saat Terkena Penyakit Mata Konjungtivitis Infektif
Kondisi lainnya, menyebabkan orang mengeluhkan rasa sakit pada gigi. Untuk itu, lubang pada gigi harus segera dilakukan perawatan lebih lanjut oleh dokter gigi.
"Seperti dilakukan tambal pada bagian gigi yang berlubang. Bisa juga perawatan saluran akar jika infeksi sudah mengenai saraf pulpa," jelas dr Dresiani.