Dituduh Gangster, Pemuda Tewas Dilempari Batu, Ibu Korban Ungkap Obrolan Terakhir: Tunggu THR ke THT
Dituduh gangster, seorang pemuda tewas dikeroyok sejumlah orang tak dikenal. Pemuda berusia 18 tahun tersebut dilempari batu.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dituduh gangster, seorang pemuda tewas dianiaya sejumlah orang tak dikenal.
Pemuda berusia 18 tahun tersebut dilempari batu.
Ditemui di rumah sakit, ibu korban, Rohni (43) mengaku tak menyangka anak bungsunya Hendi Aji alias Bendot (18), tewas dianiaya beberapa orang.
Ibu beranak dua itu tak kuasa menahan tangis.
Ia menceritakan rencana anaknya yang akan menikah.
Sang ibu juga mengungkapkan perbincangan terakhir antara dirinya dengan korban, yang merupakan anak bungsu Rohni.
"Telinga saya sakit kemasukan kapas cotton bud, sulit dikeluarkan."
Hendi merupakan putra kedua dari dua bersaudara.
Pemuda tamatan SMP itu bekerja menjaga sebuah rental PlayStation di Waru, Kabupaten Klaten.
Hendi berpamitan kepada ibunya di Wonosari, Klaten, pada Sabtu (25/5/2019) sekitar pukul 20.30 WIB.
"Katanya mau rayakan ulang tahun temannya Nita."
"Nita itu calonnya Hendi."
"Mereka akan menikah setelah Nita lulus SMA," tambah Rohni sesenggukan.
Dia berharap, polisi segera menangkap pelaku penganiayaan putranya.
Rohni ingin pelaku diganjar hukuman setimpal, yaitu hukuman mati.
"Apa salah anak saya?"
• Kronologis Penangkapan Geng Motor Usai Keroyok dan Tikam 3 Anggota Polisi
"Kok kalian tega mengambil nyawanya?" serunya, yang kemudian dipeluk beberapa kerabat yang turut menunggu di kamar jenazah.
Pihak keluarga kini masih menunggu hasil autopsi dari pihak rumah sakit.
Rohni melihat ada luka di dada Hendi.
Hendi tewas dilempar batu oleh beberapa orang tak dikenal di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Minggu (26/5/2019) dini hari.
Sebelumnya, dia dan rekan-rekannya dituduh sebagai gangster oleh orang-orang tersebut.
Polisi masih menyelidiki identitas pelaku penganiayaan itu.
Kapolsek Serengan, Kompol Giyono, meminta pihak keluarga agar bersabar.
"Kami masih mencari pelaku."
"Doakan supaya berhasil," tandasnya.
• Geng Jalanan Selandia Baru Black Power Berkumpul di Depan Masjid Beri Penghormatan ke Korban Teror
Geng Anak Keroyok Bocah
Sebelumnya, geng anak mengeroyok siswa SD terekam video pada Maret 2019 lalu.
Video viral pengeroyokan seorang siswa SD di Bandar Lampung oleh geng anak rupanya dipicu karena miss komunikasi.
Video pengeroyokan siswa SD di Bandar Lampung oleh geng anak ini beredar luas di pesan WhatsApp.
Pengeroyokan siswa SD di Bandar Lampung ini dipicu miss komunikasi.
Salah satu anggota Geng Jaling, YA, tersinggung dengan chat whatsapp dari korban DS (14).
Menurut Hendri Dunan (44), putranya DS melakukan chat whatsapp kepada SD.
"Nah salah satu anggota (YA) geng itu, kata anak saya tersinggung," ucap warga Rajabasa ini, Rabu 13 Maret 2019.
Lanjutnya, anaknya dikeroyok dengan cara diinjak, dijepit, ditendang dan dipukul.
"Baru setelah divisum ketahuan anak saya mengalami memar dan bengkak di bagian telinga sebelah kanan dan punggung," tandasnya.
Viral video penganiayaan seorang siswa SD di Bandar Lampung dikeroyok Geng anak-anak.
Video penganiayaan siswa SD oleh geng anak di Bandar Lampung ini beredar luas di WhatsApp.
Video penganiayaan Siswa SD oleh geng anak ini menjadi perbincangan warga Bandar Lampung.
Ayah dari siswa SD yang jadi korban penganiayaan geng anak itu melapor ke Polsek Kedaton, Bandar Lampung, Rabu 13 Maret 2019.
Dari video persekusi tersebut, seorang anak yang diketahui berinisal DS (14) dikeroyok oleh RZ, DV, YA,YI, dan AN.
Nampak awalnya DS sedang dibekap oleh salah satu pengeroyok, kemudian DS diinjak dan dipukuli oleh anggota geng lain.
Saat dikonfirmasi kepada orangtua DS, Hendri Dunan (44) membenarkan video tersebut.
"Iya benar, sudah saya laporkan ke Polsek Kedaton pagi tadi," ungkapnya, Rabu 13 Maret 2019.
Hendri menuturkan peristiwa ini terjadi pada Selasa sore, 12 Maret 2019, sekitar pukul 16.30 wib.
"Jadi awalnya saya gak tahu, awalnya dia pulang sekolah, kemudian dijemput keluarlah anak saya," ucapnya.
Kata Hendri, sekitar sore menjelang magrib anaknya pulang ke rumah.
"Begitu pulang gak bilang-bilang apa-apa, memang kondisinya kotor, saya pikir habis main bola," tuturnya.
"Baru sekitar jam 20.00 wib saya dapat video (persekusi) itu dari ponakan, ya saya tentu kaget," paparnya.
Hendri pun menanyakan kepada anaknya DS, dan DS mengaku telah dikeroyok oleh lima orang anak yang tergabung dalam Geng Jaling.
"Ternyata keluar itu dikeroyok, oleh lima anak, namanya saya lupa, tapi yang jelas bukan kawannya. Ada yang SMP, dan ada yang gak sekolah, mereka geng, geng Jaling, umurnya sekitar 15 sampai 16 tahun," ucapnya.
Hendri pun mengaku mengadukan kelima anak ini karena sudah pernah membuat teror di sekolahan anaknya.
"Jadi kelima anak itu sudah buat kasus karena menyerang sekolah anak saya di SD," sebutnya.
"Atas penyerangan itu kelimanya membuat perjanjian kalau membuat ulah lagi bisa diadukan keranah hukum," imbuhnya.
Hendri pun berharap ada jalan keluar yang terbaik setelah pihaknya mengadukan perkara ini ke Polsek Kedaton.
• Ngeri, Gangster di Jakarta Unjuk Kekuatan Pamer Senjata hingga Videonya Viral, 7 Ditangkap
"Saya aja nyakitin anak saya gak pernah mukul gak pernah, malah ngelihat video anak saya dikeroyok," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ibunda Hendi Menangis Sesenggukan Kenang Obrolan Terakhir, Dituduh Gangster Anaknya Dilempar Batu