Pilpres 2019

Bantah Jokowi Disebut Curang, Moeldoko: 78 Persen Pegawai BUMN Pilih Prabowo

Moeldoko membantah isu yang menyebut Jokowi menggunakan statusnya sebagai presiden untuk menghalalkan segala cara demi memenangkan Pilpres 2019.

alfian kartono/Kompas.com
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebut 78 persen pegawai BUMN pilih Prabowo. 

Bantah Jokowi Disebut Curang, Moeldoko: 78 Persen Pegawai BUMN Pilih Prabowo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo sering disebut menggunakan kekuasaannya sebagai kepala negara untuk memenangi Pilpres 2019.

Namun, kenyataannya tidak demikian.

Hal itu seperti diungkapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Moeldoko membantah isu yang menyebut Jokowi menggunakan statusnya sebagai presiden untuk menghalalkan segala cara demi memenangkan Pilpres 2019.

Bahkan, Moeldoko merasa heran dengan materi permohonan sengketa Pemilu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pada poin nomor 39, kubu BPN berpandangan bahwa Jokowi sebagai capres petahana melakukan pelanggaran Pemilu dan kecurangan masif.

Salah satunya dengan ketidaknetralan aparatur negara, Polri dan intelijen serta penyalahgunaan birokrasi dan BUMN.

Moeldoko berpendapat bahwa hasil Pemilu 2019 lalu tidak menunjukkan demikian.

"Dibilang mengerakkan BUMN. Tahu enggak (karyawan) BUMN yang memilih 02 itu berapa? 78 Persen. Dibilang menggerakkan ASN. Tahu enggak 72 persen ASN itu milih 02," ujar Moeldoko saat dijumpai di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Ternyata Ini Alasan KPU Umumkan Hasil Pilpres 2019 Sehari Lebih Cepat

Besok BPN Prabowo-Sandi Daftarkan Sengketa Pilpres ke MK

"Dibilang menggerakkan Polri? Buktinya di Aceh, NTB, Sumatera Barat kalah telak. Mana yang digerakkan? Di mana menggerakkannya? Karena kalau menggerakkan, kami menang 100 persen," lanjut dia.

Moeldoko mengatakan, fakta tersebut juga sudah ramai di pemberitaan.

Banyak pemberitaan yang menunjukkan suara Jokowi-Ma'ruf kalah di TPS yang berada di kompleks militer, kompleks permukiman PNS dan sebagainya.

Soal poin permohonan gugatan Pemilu di MK itu sendiri, sudah dibincangkannya dengan Presiden Jokowi.

"Presiden ngecek saja, perkembangan terakhir di MK seperti apa," ujar Moeldoko

Berkat 3 Filosofi
Joko Widodo membuka rahasia terkait keberhasilannya lima kali menang di pemilu.

Ayah tiga anak itu tercatat telah memenangi pemilu sebanyak lima kali.

Terakhir, Jokowi memenangi Pilpres 2019.

Jokowi-Ma'ruf meraih 85.607.362 suara atau 55,50%.

Sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 68.650.239 suara atau 44,50 %.

Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 suara atau 11%.

Hasil rekapitulasi KPU secara nasional ini terdiri atas perolehan suara di 34 provinsi dan 130 panitia pemilihan luar negeri (PPLN).

TKN Jokowi-Maruf Pertanyakan Status Pihak Terkait ke MK

KPU menyebut jumlah suara sah nasional yaitu 154.257.601.

Kendati telah memenangkan hasil rekapitulasi, Jokowi dihadapi gugatan BPN Prabowo-Sandi terkait pilpres 2019 ini.

Sebelumnya, Jokowi juga telah menang di Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2005 yang diselenggarakan 27 Juni 2005.

Masyarakat Bisa Mencermati Sengketa Pilpres di MK Melalui Website

Ilustrasi - Capres dan Cawapres Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ilustrasi - Capres dan Cawapres Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Saat itu, Jokowi menggandeng F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil calon walikota Solo.

Hasilnya, pasangan Jokowi-Rudy memenangkan Pilkada Solo 2005 dengan perolehan 99.747 suara atau 36,62%.

Kemudian, Jokowi kembali mengikuti Pilkada di tahun 2010.

Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2010 diselenggarakan 26 April 2010 untuk memilih Wali Kota Surakarta periode 2010-2015.

Jokowi kembali menggandeng F.X. Hadi Rudyatmo sebagai calon wakil walikota melawan Eddy Wirabhumi-Supradi Kertamenawi.

Hasilnya, Jokowi-Rudy meraih kemenangan telak dengan 248.243 suara atau 90,09%.

Berikutnya Jokowi "terbang" ke Jakarta untuk mengikuti pemilihan Gubernur DKI Jakarta Periode 2012-2017.

Joko Widodo menggandeng Basuki T. Purnama sebagai calon wakil gubernur.

Terdapat lima kandidat lain di Pilkada DKI Jakarta 2012 putaran pertama ini, yaitu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria, Hidayat Nur Wahid-Didik J. Rachbini, Faisal Batubara-Biem Triani Benjamin, dan Alex Noerdin-Nono Sampono.

Di putaran pertama, Joko Widodo-Basuki T. Purnama unggul 42,6% diikuti Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dengan 34,05%.

Kemudian, pada putaran kedua, empat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur tereliminasi, tersisa Joko Widodo-Basuki T. Purnama dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Di putaran kedua yang merupakan penentu, Joko Widodo-Basuki T. Purnama meraih suara paling banyak yaitu 2.472.130 suara atau 53,82%.

Rival mereka, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli kalah dengan perolehan 2.120.815 suara atau 46,18%.

Jokowi dan Maruf Amin
Jokowi dan Maruf Amin (Kompas.com)

Kemudian, Jokowi bertarung di Pilpres 2014 melawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Hasilnya, pasangan Joko Widodo-Muhammad Jusuf Kalla memenangkan Pilpres 2014 dengan perolehan 70.997.833 atau persentase 53.15%.

Sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 62.576.444 suara dengan 46.85%.

Tercatat memenangkan pemilu sekitar lima kali berturut-turut membuat Jokowi buka suara mengenai rahasianya.

Melansir tayangan Wawancara Ekslusif Merajut Persatuan Bangsa yang ditayangkan Indosiar pada Minggu (26/5), Jokowi ditanya pembawa acara mengenai rahasianya yang telah memenagkan pemilu berkali-kali.

Di awal perbincangan, Jokowi menuturkan hasil pilpres 2019 menunjukkan adanya kehendak rakyat yang telah disuarakan.

"Jadi kedaulatan rakyat telah dilaksanakan dan pesta demokrasi juga dilaksanakan. Kehendak rakyat juga telah dihitung oleh KPU," papar Jokowi.

Jokowi
Jokowi (Vidio.com)

"Pak Jokowi telah 2 kali memenangkan pemilu di Solo, 1 kali di Pilkada DKI Jakarta, 2 kali di Pilpres kalau nanti ditetapkan. Apa resepnya pak?" tanya pembawa acara.

Jokowi pun menuturkan rahasia sederhana ia bisa menang berturut-turut di pemilu.

Menurut Jokowi, rahasianya itu dekat dengan rakyat.

"Kalau sudah diberi amanah ya bekerja keras untuk rakyat. Simple aja itu paling paling," jelas Jokowi.

"Ada filosofis khusus pak?" tanya pembawa acara.

Jokowi pun mengungkapkan tiga filosofi Jawa yang ia pegang teguh hingga saat ini.

"Jadi ada tiga. Pertama Lamun sira sekti, ojo mateni. Meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan.

Kemudian kedua adalah Lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului.

Dan ketiga adalah Lamun sira pinter ojo minteri. Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar," ungkap Jokowi.

Jawab Tudingan Bambang Widjojanto, Jokowi: Jangan Senang Merendahkan Institusi

Bertemu BJ Habibie

Presiden Republik Indonesia ketiga, BJ Habibie akhirnya bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (25/5/2019).

BJ Habibie datang ke istana negara mengenakan pakaian batik berwarna cokelat tua.

Kedatangan BJ Habibie disambut hangat Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang.

Setelah bersalaman, keduanya kemudian menuju ruang tengah Istana Merdeka.

BJ Habibie tak lupa memberikan ucapan selamat kepada Jokowi.

Ucapan selamat tersebut disampaikan BJ Habibie atas pengumuman hasil Pilpres 2019 yang menetapkan Jokowi menang dalam hasil perhitungan suara KPU RI.

"Saya datang kemari untuk mengucapkan selamat kepada bapak Presiden, bahwa rakyat telah menentukan agar supaya karya-karya yang beliau telah laksanakan bisa berkelanjutan dan diamankan untuk generasi terus," ujar BJ Habibie, dilansir TribunPalu.com dari kanal Youtube Metrotvnews.

Pada kesempatan itu, BJ Habibie juga memuji Jokowi yang disebutnya sebagai ujung tombak dari generasi penerus.

"Beliau adalah ujung tombak dari generasi penerus," sambung BJ Habibie.

BJ Habibie juga mengungkapkan harapannya untuk Jokowi.

Presiden RI ketiga ini berharap ketika Jokowi kelak menjadi pemimpin untuk kedua kalinya, ia tidak akan membeda-bedakan rakyat.

"Dan siapa saja yang nanti akan memimpin dan sedang memimpin dia tidak memimpin yang memilihnya dia memimpin seluruh bangsa Indonensia," ujar BJ Habibie.

Soal Pilpres yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali, BJ Habibie menilai hal tersebut merupakan rutinitas demokrasi.

BJ Habibie menyampaikan bahwa tidak boleh berbicara yang dapat menimbulkan risiko tinggi dalam pemilu.

"Nanti pada pemilu 5 tahun lagi. Come here, tiap orang boleh.

Tapi ngapain kita hilang waktu, duit, dan ada risiko tinggi, hanya memperjuangkan kepentingan mungkin seseorang, satu grup,

"No way, tidak ada tawar menawar," tegas dia.

Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut Presiden ketiga RI BJ Habibie (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Dalam pertemuan tersebut BJ Habibie mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo untuk periode 2019-2024 berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, serta berpesan agar proses pemilu tidak membuat bangsa pecah dan menghambat pembangunan.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut Presiden ketiga RI BJ Habibie (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/5/2019). Dalam pertemuan tersebut BJ Habibie mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo untuk periode 2019-2024 berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, serta berpesan agar proses pemilu tidak membuat bangsa pecah dan menghambat pembangunan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya BJ Habibie lebih dulu bertemu dengan sejumlah tokoh bangsa dan masyarakat di kediamannya, di Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Tokoh-tokoh yang tampak antara lain Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Istri presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah.

Kemudian, putri pertama Gus Dur Alissa Wahid, Ulama Muhammad Quraish Shihab, Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, KH. Salahuddin Wahid ( Gus Sholah), serta Rohaniawan dan budayawan Frans Magnis Suseno dan tokoh lainnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, BJ Habibie berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengawal pemilu.

Mahfud MD mengatakan, kedua perwakilan pasangan nomor urut 01 dan 02 telah berkonsultasi dengan Habibie. Kedua pihak diminta untuk menunggu hasil final dari KPU.

"Tadi makanya pemilu ini dikawal dengan sebaik-baiknya. Ya kedua pihak dari paslon ini sudah datang berkonsultasi dengan Pak Habibie," kata Mahfud MD.

Ucapan Selamat darI Mantan Presiden dan Wakil Presiden

Selain BJ Habibie, beberapa hari yang lalu Jokowi juga telah bertemu dengan Megawati.

Dalam waktu bersamaan Jokowi juga bertemu dengan mantan Wakil Presiden di era Soeharto, Try Sutrisno.

Pertemuan Megawati dan Try Sutrisno dengan Jokowi untuk memberikan ucapan selamat.

"Intinya beliau berdua mengucapkan selamat atas pengumuman dari KPU tadi pagi, sudah memberikan angka yang jelas yaitu 55,5 persen untuk Jokow-Ma'ruf Amin," ujar Jokowi, dikutip TribunPalu.com dari Tribunnews.com.

SBY Ucapkan Selamat dari Singapura

Tak mau ketinggalan, Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut menyampaikan selamat kepada Jokowi.

SBY menyampaikan ucapan selamat dari Singapura, lantaran mendampingi proses penyembuhan istrinya, Ani Yudhoyono.

SBY berharap pengumuman hasil Pilpres 2019 yang memenangkan Jokowi-Maruf Amin menjadi awal yang baik bagi bersatunya kembali bangsa Indonesia yang sempat terpolarisasi.

SBY menyampaikan ucapan selamat dalam sebuah video berdurasi sembilan menit yang diunggah kanal YouTube Partai Demokrat.

SBY menyambut baik dan mendukung penuh komitmen serta tekad mulia dari Jokowi-Maruf Amin untuk memimpin dan mengayomi rakyat Indonesia secara adil tanpa terkecuali.

”Mengiringi ucapan selamat saya kepada Bapak Joko Widodo dan Bapak Ma’ruf Amin dalam kapasitas saya sebagai Presiden keenam RI atas kepercayaan rakyat yang diberikan kepada bapak berdua untuk memimpin Indonesia lima tahun mendatang,” ungkap SBY.

SBY juga mengapresiasi dan bersyukur karena Jokowi menyatakan akan menjadi pemimpin dan pengayom serta berjuang demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

SBY menilai komitmen pemimpin seperti itulah yang sangat ditunggu oleh rakyat, baik mereka yang memilih Jokowi-Maruf Amin maupun yang tidak memilihnya.

”Inilah awal yang baik bagi rukun dan bersatunya kembali bangsa Indonesia yang hampir setahun berada dalam kontestasi yang keras dan polarisasi yang ekstrem.

Ini juga awal yang indah bagi rekonsiliasi dan bersatunya kembali anak bangsa secara terhormat,” tutur SBY. (*)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Moeldoko: Karyawan BUMN yang Memilih 02 Itu 78 Persen!

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved