Maag Bisa Picu Halitosis Mulut, Cara Mengatasinya Mudah
Bau napas tak sedap memicu rasa tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang lain. Dalam bahasa medis hal ini dinamakan Halitosis.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Sulis Setia Markhamah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bau napas tak sedap memicu rasa tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang lain. Dalam bahasa medis hal ini dinamakan Halitosis.
drg Dresiani Mareti mengatakan, halitosis atau bau mulut dapat disebabkan beberapa faktor.
Diantaranya, makanan, mulut kering, hingga keadaan rongga mulut yang kurang sehat misal gigi berlubang atau penumpukan karang gigi.
"Penyakit lain seperti yang disebabkan oleh aktivitas pencernaan juga memicu seseorang memiliki bau mulut yang tidak sedap," jelasnua.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan pencernaan dan endokrin tersebut dapat memperparah halitosis.
Contohnya, penyakit maag, radang tenggorakan, sinus, dan konsumsi obat-obatan, atau faktor hormonal.
Dokter gigi asal Bandar Lampung ini menyarankan, saat mengalami halitosis sebaiknya hindari makanan beraroma menyengat.
Contohnya, seafood, bawang, makanan bersantan, serta yang bercitarasa pedas.
• Pasien Terkena Cacar Monyet Bakal Diisolasi
"Contoh makanan tersebut dapat menyebabkan napas menjadi tidak segar".
"Karena tanpa disadari kadang seseorang rajin gosok gigi dan berkumur namun dia begitu menyukai beragam jenis masakan pedas," ujar drg Dresi.
Ia menambahkan, gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi alkohol dan tembakau juga sangat berpengaruh terhadap bau mulut.
Sehingga tak jarang perokok maupun pengonsumsi alkohol memiliki bau mulut yang khas.
Bukan tidak mungkin dalam beberapa kasus, halitosis merupakan suatu gejala yang mengarah pada penyakit yang lebih kompleks.
"Sehingga diperlukan penanganan yang lebih serius. Konsultasikanlah dengan dokter spesialis agar dapat diketahui penyebab lainnya dan deteksi dini," terang drg Dresi.