Menkopolhukam Wiranto sampai Bilang Masya Allah, Satu Sosok yang Hendak Membunuhnya Mulai Terungkap

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto sampai menyebut Masya Allah saat dikonfirmasi soal sejumlah kasus yang terjadi belakangan.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi - Wiranto. Wiranto sampai Bilang Masya Allah, Satu Sosok yang Hendak Membunuhnya Mulai Terungkap. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto sampai menyebut Masya Allah saat dikonfirmasi soal sejumlah kasus yang terjadi belakangan.

Menurut Wiranto, dirinya mendengar masih ada nada miring dari sekelompok masyarakat terhadap dirinya.

Hal itu berkaitan dengan upaya kepolisian mengungkap sejumlah perkara.

Mulai dari dugaan makar terhadap pemerintah, kerusuhan di Jakarta 21 dan 22 Mei 2019, kepemilikan senjata api ilegal, hingga dugaan perencanaan pembunuhan terhadap sejumlah pejabat negara.

“Wiranto (dibilang) ‘lebay’ (berlebihan), itu (kasus) karangan pemerintah, karangan aparat keamanan demi mencari popularitas. Masya Allah, ya saya katakan,” ujar Wiranto, saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Meski demikian, Wiranto menegaskan, tidak akan menanggapi nada-nada miring tersebut.

Ia memilih menyerahkan penyelesaian sejumlah perkara tersebut kepada kepolisian.

“Saya nggak ngomong apa-apa. Biar saja. Hasil penyelidikan dan penyidikan yang akan berbicara."

Profil Habil Marati, Politisi yang Jadi Cukong Rencana Bunuh 4 Tokoh, Ketua Partainya Ditangkap KPK

"Sekarang tinggal bagaimana proses selanjutnya,” ujar Wiranto.

“Nanti dilimpahkan ke kejaksaan, masuk ke pengadilan, apa ada pengakuan antara eksekutor, petugas yang ditugaskan mencari senjata, mencari algojo, itu sinkron atau tidak."

"Tapi paling tidak saat ini dengan empat kesaksian mengerucut kepada satu figur, yang sangat boleh jadi, benar adanya,” lanjut dia.

Wiranto mengapresiasi positif kepolisian yang sudah buka-bukaan ke publik mengenai sejumlah perkara itu.

Dengan penjelasan itu, Wiranto berharap masyarakat menjadi tercerahkan dan tidak lagi mudah terpengaruh dengan berita hoaks.

Meski di sisi lain, Wiranto mengakui, kepolisian belum menemukan konstruksi perkara itu secara utuh.

Artinya, masih butuh penyelidikan lebih lanjut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved