Kasus Makar
Wiranto dan Luhut Jadi Target, Begini Pengakuan Para Eksekutor Pembunuhan Bayaran Kivlan Zen
Sasaran tembak mati adalah Menkopolhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Gories Mere.
Wiranto dan Luhut Jadi Target, Begini Pengakuan Para Eksekutor Pembunuhan Bayaran Kivlan Zen
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Polisi membuka kesaksian para tersangka makar yang dituduh bersekongkol hendak menembak mati empat pejabat negara dan seorang kepala lembaga survei politik.
H Kurniawan alias HK alias Iwan (49) berperan sebagai pemimpin kelompok sekaligus pencari senjata api dan perekrut eksekutor.
Ia merekrut Tajudin alias TJ alias Udin dan Irfansyah alias IR, keduanya desertir anggota militer yang berperan sebagai pengokang senjata menembak target.
Mereka bertiga bagian dari enam orang komplotan yang disebut polisi hendak menembak mati empat pejabat negara dan seorang pimpinan lembaga survei.
Sasaran tembak mati adalah Menkopolhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Ahli Presiden Bidang Intelijen Gories Mere.
Satu lagi adalah Direktur Eksekutif Lembaga Survei Charta Politika Yunarto.
Ketiganya merujuk pada nama mantan Kepala Staf Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen (Purn) Kivlan Zen.
Tersangka lain yang dianggap sebagai dalang kerusuhan 21-22 Mei adalah mantan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko dan politisi PPP Habil Marati.
Ketiganya sudah ditahan polisi.
• Polisi Sebut Kivlan Zen Berperan Tentukan Target dan Rencana Pembunuhan 5 Tokoh
• Profil Sofyan Jacob, Jenderal Polisi Kelahiran Bandar Lampung yang Jadi Tersangka Makar
Seorang lainnya, mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Sofyan Jacob, sudah tersangka namun belum ditahan.
Tersangka Tajuddin alias TJ alias Udin (40), seorang mantan anggot Marinir TNI Angkatan Laut, mengaku mendapat uang bayaran Rp 25 juta.
Warga kelahiran Bogor, 11 Januari 1979 itu mendapat senjata senjata laras panjang kaliber 22 dan senjata laras pendek Ladies Gun kaliber 22 dari H Kurniawan alais HK alias Iwan, selaku pemimpin kelompok.
Ia bertugas menembak mati empat tokoh nasional; Wiranto, Luhut Pandjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere.
Kesaksian Tajudin dibuka melalui rekaman video.