Istri Caleg Gagal Blak-blakan Perintahkan Bongkar Makam Keluarga, Alasan Terungkap karena Baliho

Kasus pembongkaran paksa makam keluarga yang sempat viral, akhirnya mendapat komentar dari istri dari caleg Partai Gerindra Burhanuddin Talli

KOMPAS.com/ABDUL HAQ
Peindaham empat makam di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan akibat beda pilihan politik. Minggu, (9/6/2019). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus pembongkaran paksa makam keluarga yang sempat viral, akhirnya mendapat komentar dari istri dari caleg Partai Gerindra Burhanuddin Talli, Mariama Daeng Ngiji.

Sebelumnya, video caleg gagal terpilih paksa bongkar 4 makam keluarga menjadi viral di media sosial.

Mariama Daeng Ngiji mengaku, ia hanya memerintahkan pemindahan satu makam dalam kasus pembongkaran makam karena beda pilihan politik.

Mariama mengatakan, makam yang diminta untuk dipindahkan adalah makam Nurhayati Daeng Lebong.

Almarhum merupakan istri Abdul Rauf Daeng Ngampa.

"Itu lahan kan milik saya dan dijadikan pemakaman keluarga, dan saya cuma perintahkan pindahkan satu makam saja, bukan empat," kata Mariama, saat ditemui Kompas.com, di kediamannya di Jalur Trans Sulawesi, Jalan Poros Pattalassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/6/2019).

Tiga makam lainnya, yakni makam Mallarangang Daeng Ngopa dan Labaso Daeng Tunru serta Sugi Daeng Ngiji, tidak diperintahkan untuk dipindahkan.

Mariama beralasan karena masih kerabat dekat.

Caleg Gagal Bongkar Paksa 4 Makam Keluarganya, Termasuk Kuburan Keluarga Tim Suksesnya

Dia menyebut, motifnya memerintahkan pemindahan makam bukan karena beda pilihan politik.

Tetapi, hal itu karena masalah pemasangan baliho caleg lain di depan rumah Abdul Rauf Daeng Ngampa.

Pihaknya mengaku, selama ini kerap membantu Abdul Rauf Daeng Ngampa.

Namun belakangan, muncul baliho caleg lain.

"Saya dengan Rauf Opa (Abdul Rauf Daeng Ngampa) sebenarnya masih kerabat dan sejak awal dia yang ajak suaminya saya, untuk maju caleg."

"Tapi, belakangan dia malah pasang baliho caleg lain di depan rumahnya."

"Padahal selama ini apa pun yang dia minta kami tolong dia," kata Mariama.

Pembongkaran empat makam tersebut terjadi pada Minggu (9/6/2019) lalu.

Pembongkaran empat makam itu menjadi viral di jejaring sosial.

Keluarga korban sebelumnya mengatakan, pemilik lahan memerintahkan pemindahan itu karena beda pilihan politik.

2 Kuburan di Gorontalo Dipindahkan Gegara Beda Pilihan Caleg 2019

"Memang katanya, lahan tersebut adalah miliknya dan dijadikan pemakaman umum warga di sini."

"Tetapi, istrinya datang ke rumah suruh bongkar itu kuburan, katanya karena kami tidak pilih suaminya," kata Abdul Rauf Daeng Ngampa.

Kini, empat makam milik kerabat Abdul Rauf Daeng Ngampa dipindahkan ke areal perkebunan.

Lokasi itu berjarak lima ratus meter dari lokasi pemakaman sebelumnya.

Pengakuan Keluarga

Ia mengatakan bahwa sang oknum caleg dan istrinya datang ke rumah kakaknya Daeng Ngampa.

Tetapi waktu itu, tak ada seorang pun di rumah.

"Kebetulan saya ada di situ dan istri dari oknum caleg gagal ini mengatakan pesan untuk diberikan Daeng Ngampa."

"Suruh pindahkan itu kuburan istrinya yaitu Daeng Lebong ke tempatnya Haji Bonto karena Daeng Ngampa tidak pilih suamiku," ujar Muhammad Rusli pada Minggu (9/6/2019).

5 Kuburan Dibongkar dan Jasad Dipindahkan, Diduga Akibat Beda Pilihan di Pemilihan Kepala Desa

Mengetahui hal itu, Daeng Ronrong menyayangkan sikap oknum caleg gagal tersebut.

Hanya karena masalah beda pilihan, orang yang sudah meninggal puluhan tahun harus dikaitkan dengan politik.

"Terus terang saya ini timnya si caleg."

"Tapi, saya sangat kecewa hanya karena beda pilihan keluarga kami yang sudah meninggal jadi korban kejamnya politik." ujar Daeng Ronrong.

Namun akhirnya, masing-masing kuburan tadi dipindahkan ke tanah keluarga besar Abdul Rauf Daeng Ngampa, yang tidak jauh dari pemakaman sebelumnya.

Kisah pemindahan makam keluarganya tersebut terjadi di Takalar, Sulawesi Selatan.

Caleg Gagal yang Kecewa Berat Tak Dipilih, Tarik Bantuan Aspal hingga Bongkar Rumah Lansia

Letak keempat makam itu berada di pemakaman lingkungan Pangkarode, Kelurahan Pattene, Kecamatan Polsel, Kabupaten Takalar.

Keempat makam keluarga Daeng Ngampa itu diketahui sudah berada di sana selama puluhan tahun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Pengakuan Istri Caleg soal Kasus Bongkar Makam karena Beda Pilihan Politik

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved