Milenial Bandar Lampung Sukai Makanan Jepang

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Milenial Bandar Lampung menyukai makanan khas Jepang.

Dheandra Filia Nazhira bahkan sampai punya trik tersendiri untuk memastikan sebuah resto Jepang yang baru buka itu olahannya enak atau tidak.

"Biasanya kalau ada resto Jepang baru buka aku pasti penasaran nyicipin ramennya. Kalau kuahnya itu enak pasti olahan menu lainnya enak," beber mahasiswi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila itu di Sushi Okage Mall Boemi Kedaton, Kamis (13/6/2019).

Tak jarang Dhea juga mencoba mengolah sendiri sushi di rumah menggunakan sosis, nugget, rumput laut kering juga sayuran.

Bahkan ia memiliki makisu atau tikar penggulung. Memang diakuinya hasilnya tidak sebaik di restoran Jepang.

Elshinta Devi Anjani mengatakan, menurutnya makanan Jepang sangat berbeda dengan masakan Indonesia yang identik kaya rempah.

Makanan Jepang bumbunya lebih sedikit jadi bisa merasakan rasa asli dari makanan tersebut, misal sashimi.

"Makanan Jepang itu beda banget karena bumbunya sedikit jadi bisa merasakan rasa asli dari bahan utamanya," kata mahasiswi Ilmu Komputer Unila ini.

Elshinta kepincut makanan Jepang sejak sekolah menengah pertama karena suka makan ramen instan.

Bahkan saat SMA bela-belain ke Cilegon bersama teman-teman sekolah untuk makan di Hokben karena di Lampung saat itu belum ada.

Diakuinya hingga kini masih suka makan di restoran Jepang 3-4 kali dalam sebulan.

Dirinya sudah mencicipi aneka menu Jepang mulai yang ringan sampai berat.

Seperti takoyaki, onigiri, okonomiyaki, nori, sushi, hingga ramen, bento, dan yang berbahan mentah seperti sashimi.

"Pengen banget nyobain makan ikan asli laut Jepang. Pasti fresh banget," kata dia.

Saat menyantap hidangan Jepang, Elshinta menyiapkan bujet sekitar Rp 65 ribu sampai Rp 120 ribuan. Biasanya pergi dengan teman kuliah atau keluarga.

"Aku suka banget sama sushi, ramen, udon, bento, terus kalo mau makanan yang ringan kayak onigiri gitu soalnya praktis," ujarnya.