Momen Soeharto Tolak Permintaan BJ Habibie, 'Kita Nanti Bertemu secara Batin'

Saat Presiden kedua RI, Soeharto lengser, BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden, diangkat menjadi Presiden ketiga RI.

Tribunnews.com
Ilustrasi - BJ Habibie dan Soeharto. Momen Soeharto Tolak Permintaan BJ Habibie, 'Kita Nanti Bertemu secara Batin'. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Saat Presiden kedua RI, Soeharto lengser, BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden, diangkat menjadi Presiden ketiga RI.

BJ Habibie pun menceritakan momen saat ia hendak bertemu Soeharto setelah ia menjadi Presiden ketiga RI.

Namun, Soeharto menolak permintaan BJ Habibie.

Presiden kedua RI, Soeharto dilantik menggantikan proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Soekarno.

Soeharto memimpin Indonesia dalam waktu hampir 32 tahun.

Pemerintahan Soeharto berakhir pada 1998.

Ia memutuskan mengundurkan diri sebagai presiden setelah gelombang demonstrasi terjadi di Indonesia.

Saat itu, krisis multidimensi terjadi di Indonesia.

Mantan Ajudan Ungkap Firasat Soeharto Sehari Sebelum Ibu Tien Meninggal, Sempat Anggap Celetukan

Kerusuhan pun melanda di berbagai daerah.

Selepas lengser dari jabatan presiden, Soeharto rupanya masih memiliki sejumlah kisah menarik.

Satu di antaranya disampaikan Presiden ketiga RI, BJ Habibie.

Habibie menuliskan kisah itu dalam bukunya yang berjudul "Detik-Detik yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi" pada tahun 2006 lalu.

Dalam buku itu, Habibie mengungkapkan bahwa pada suatu ketika, tepatnya pada tanggal 9 Juni 1998, ia ingin bertemu dengan Soeharto.

Saat itu, Habibie telah menjabat sebagai Presiden ketiga RI.

Habibie berusaha menghubungi Soeharto via telepon.

Kolase Soeharto dan Habibie
Kolase Soeharto dan Habibie (TRIBUN STYLE/ TRIBUNNEWS)
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved