Begini Modus Negara Donald Trump Cs Selundupkan Sampah ke Indonesia
Indonesia menjadi salah satu target negara yang dijadikan sebagai tempat sampah bagi beberapa negara maju dari Eropa, Amerika, Kanada.
Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID –Sampah menjadi salah satu persoalaan di beberapa Negara.
Seperti diketahui, persoalan sampah kian memburuk sehingga membuat orang-orang harus berpikir bagaimana berbuat sesuatu mengenai sampah yang dihasilkan negaranya.
Beberapa negara justru menjadikan negara-negara lain sebagai tempat sampah dengan menyelundupkan berton-ton sampah.
Indonesia pun menjadi salah satu target negara yang dijadikan sebagai tempat sampah bagi beberapa negara seperti dari Eropa, Amerika, Kanada, dan beberapa negara Asia, seperti dikutip dari CNN (13/6/2019).
Dilaporkan bahwa penyelundupan sampah sulit dideteksi karena negara pengirim dalam manifestnya menyebutkan bahwa kontainer berisi bahan baku kertas bekas.
Hasilnya, selama bertahun-tahun sudah banyak sampah yang terlanjur masuk ke Indonesia.
Gerah dikirimi sampah oleh negara-negara maju, pihak Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya melakukan pemeriksaan pada beberapa kontainer yang dikirim negara lain dan menemukan berbagai jenis sampah di dalamnya.
Indonesia kini telah mengembalikan 5 kontainer sampah selundupan ke Amerika Serikat, dilansir dari AFP (15/6/2019).
Dengan aksi pengiriman kembali sampah selundupan ini juga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menjadi tempat pembuangan sampah.
Sebelumnya dilaporkan menurut dokumen bea cukai kontainer itu hanya berisi skrap kertas.
Namun nyatanya kontainer itu juga dimuat dengan berbagai macam sampah termasuk botol, sampah plastik, dan popok, kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya KLHK, Sayid Muhadhar.
"Ini tidak pantas dan kami tidak ingin menjadi tempat pembuangan," kata Muhadhar seperti dikutip dari AFP.
Sampah-sampah yang termuat dalam 5 kontainer itu milik perusahaan Kanada yang dikirim dari Seattle di Amerika Serikat ke Surabaya pada akhir Maret, kata Muhadhar.
Namun tidak jelas dari mana sampah itu berasal.
Indonesia saat ini sedang memeriksa beberapa peti kemas lainnya di pelabuhan Jakarta dan kota Batam.