Kapok Obesitas, Aria Permana Asal Karawang Tak Mau Lagi Mi Instan dan Minuman Kaleng

Kapok Obesitas, Aria Permana Asal Karawang Tak Mau Lagi Mi Instan dan Minuman Kaleng

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Aria Permana memperlihatkan kulit tubuhnya saat ditemui di rumahnya, Kampung Pasir Pining RT 002/01, Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2019). 

Kapok Obesitas, Aria Permana Asal Karawang Tak Mau Lagi Mi Instan dan Minuman Kaleng

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Aria Permana (13) bocah penderita obesitas asal Karawang, Jawa Barat enggan kembali menyentuh mi instan dan aneka minuman kemasan.

Aria Permana sempat viral pada 2016 silam karena dirinya memiliki berat badan 192 kilogram.

Kini ia sadar mi instan dan minuman air kemasan yang sempat menjadi kesukaannya telah membuat hidupnya tersiksa ketika berusia 10 tahun. 

Selain kesulitan beraktivitas, lebih dari 1,5 tahun Aria permana juga hanya bisa telungkup di kasur.

"Sekarang saya jaga pola makan. Pantangannya itu selain mi instan juga enggak boleh makan atau minum yang manis-manis seperti minuman kemasan," kata Aria permana kepada TribunJakarta.com di rumahnya, Kampung Pasir Pining RT 002/01, Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2019).

Aria Permana yang kini telah beranjak remaja memang sadar untuk mengatur pola makannya.

Ia tak lagi makan secara berlebihan dan mengimbanginya dengan berolahraga.

Aria Permana (10), bocah yang menderita obesitas mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Dr Djundjunan, Kota Bandung, Senin (11/7/2016) siang. Bocah asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang itu datang diantar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.
Aria Permana (10), bocah yang menderita obesitas mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Dr Djundjunan, Kota Bandung, Senin (11/7/2016) siang. (TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S)

Bimbingan dari binaragawan Ade Rai dimanfaatkan betul oleh Aria untuk mengembalikan berat badannya agar proporsional.

"Dulu makannya banyak, tapi sekarang lima sendok aja sudah kenyang," kata Aria yang kini berat badannya ada di angka 87 kilogram.

Cerita soal kegemaran Aria terhadap mi instan dan minuman kemasan diamini ayahnya, Ade Somantri.

Konon, sebelum berat Aria "membesar", anak bungsunya itu dalam sehari minimal menghabiskan tiga bungkus mi instan dan puluhan gelas minuman kemasan.

"Aria hampir tidak pernah minum air putih," ungkap Ade.

Kata Ade, Aria akan terus menangis kencang jika kegemarannya itu tak terpenuhi.

Hal itu yang membuat Ade tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti keginginan Aria.

"Mau gimana, namanya orangtua kita juga enggak tega kalau lihat anak itu nangis terus sambil guling-guling minta makan," kata Ade mengenang apa yang dialami Aria beberapa tahun silam.

Ade bersyukur setelah menjalani semua rangkaian pengobatan hingga akhirnya menjalani operasi bariatrik atau operasi penyempitan lambung pada April 2017, Aria sudah berubah.

Selain kondisi fisiknya berkurang lebih dari 100 kilogram, kesadaran Aria untuk menjaga pola makannya menjadi hikmah bagi Ade dan keluarganya.

Mantan penyandang obesitas Arya Permana memperlihatkan bagian tubuhnya usai mengalami penurunan berat badan, saat ditemui di kediamannya di Desa Cipurwasari, Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2019). Arya Permana kini memiliki berat badan sebesar 87 kilogram, atau menyusut 105 kilogram, setelah sebelumnya memiliki berat badan 192 kilogram. TRIBUN/ELGA HIKARI PUTRA
Mantan penyandang obesitas Arya Permana memperlihatkan bagian tubuhnya usai mengalami penurunan berat badan, Sabtu (15/6/2019). TRIBUN/ELGA HIKARI PUTRA 
Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved