Sering Menguap Bisa Jadi Pertanda Mengidap Penyakit Berbahaya, Cek Segera Kesehatan Anda
Sering Menguap Bisa Jadi Pertanda Anda Mengidap Penyakit Berbahaya, Cek Segera Kesehatan
Selain itu, mengantuk juga bisa disebabkan oleh kondisi mental, emosional, dan psikologi seseorang.
Pasalnya, depresi dapat sangat meningkatkan rasa kantuk, seperti halnya tingkat stres atau kecemasan yang tinggi.
Selain itu, kantuk juga menandakan kondisi medis seseorang.
Beberapa kondisi medis yang dapat ditandai dengan seringnya menguap adalah diabetes.
Kondisi lain seperti sakit kronis atau yang memengaruhi metabolisme atau kondisi mental, seperti hiponatremia.
Hiponatremia adalah ketika kadar natrium dalam darah Anda terlalu rendah juga dapat membuat sering mengantuk.
Selain itu, melalui laman medicalnewstoday.com, mengantuk berlebihan juga menandakan adanya masalah jantung.
Dalam beberapa kasus, menguap berlebihan dapat mengindikasikan perdarahan di sekitar jantung bahkan menyebabkan serangan jantung.
Hal ini lantaran adanya hubungan saraf vagus yang membentang dari bawah otak ke jantung dan perut.
Indikasi sakit jantung tak hanya dari menguap tetapi juga rasa sakit di dada, sesak napas, sakit di bagian tubuh atas, mual, dan pusing yang juga dirasakan.
Tak hanya itu, orang yang mengalami stroke juga dapat menguap secara berlebihan.
Hal ini lantaran menguat dapat membantu mengatur dan mengurangi suhu inti otak dan tubuh setelah cedera otak akibat stroke.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses menguap melibatkan batang otak, area dasar otak yang terhubung ke sumsum tulang belakang. Menguap berlebihan dapat terjadi sebelum atau setelah stroke.
Sering menguap juga bisa menandakan adanya monomukleosis dan sindrom kelelahan kronis (CFS).
Tak hanya itu, sering mengantuk juga menandakan adanya pengaruh obat-obatan dalam tubuh seperti antihistamin, obat penenang, dan efek samping obat penyebab kantuk lainnya. (Grid.ID)
Artikel ini telah dipublikasikan di Grid.ID dengan judul "Sering Menguap Ternyata Bisa Jadi Tanda Adanya Penyakit Berbahaya, Kok Bisa?"