Hubungan Terlarang Kakak Hamili Adiknya Siswi SMP hingga Dibawa Kabur ke Jakarta
Hubungan Terlarang Kakak Hamili Adiknya Siswi SMP hingga Dibawa Kabur ke Jakarta
Hubungan Terlarang Kakak Hamili Adiknya Siswi SMP hingga Dibawa Kabur ke Jakarta
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Siswi SMP dihamili kakak kandungnya sendiri. Korban yang masih berusia 16 tahun kini dalam kondisi hamil 6 bulan.
Kasus asusila terus ada di setiap daerah, bahkan tidak saja dialami oleh korban dengan pelaku yang dari luar rumah.
Baru ini, kasus adik dihamili kakaknya sendiri terjadi di Kabupaten Sampang, Madura.
Korban kasus adik dihamili kakaknya sendiri diketahui kini hamil dengan usia kandungan 6 bulan.
Seperti apa kronologi kasus adik dihamili kakaknya sendiri yang terjadi di Madura ini?
• Oknum Guru PNS Cabuli Gadis 15 Tahun Berkali-kali, Korban Pernah Tepergok Pelaku hingga Takut Ibu
• Ancam Dibunuh dan Dibakar Ijazah Sekolahnya, Seorang Ayah Cabuli Anak Tirinya Berulang Kali
• 7 Kasus Cabul di Lampung dalam 2 Minggu Terakhir, Pelaku Umbar Janji Palsu Lewat Facebook
Kasus pencabulan di bawah umur ini dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Sampang.
Kakek korban, D (60) mengatakan, pelaku merupakan kakak kandung korban yang berdomisili di Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
"Kakak kandungnya, satu ayah namun beda ibu," ujarnya kepada TribunMadura.com (grup TribunJatim.com), Jumat (28/6/2019).
Dikatakannya, korban tidak menceritakan kepada keluarga karena diancam akan dihabisi nyawanya oleh sang kakak jika buka suara.
Kejadian ini akhirnya terungkap setelah muncul kecurigaan dari keluarga korban.
Keluarga korban melihat ada yang berbeda dari tubuh korban.
"Kami bertanya kepada korban dengan paksa, kemudian baru dia mau bercerita bahwa dia telah disetubuhi oleh kakaknya," kata D.
D mengatakan, meski mereka tidak tinggal satu atap, banyak cara dilakukan pelaku untuk menyetubuhi cucunya tersebut.
Di antaranya mengajak 'kabur'.
"S (pelaku) sering menjemput korban ke rumahnya di Sokobanah dan mengajak menginap di rumahnya Pamekasan," jelasnya.
Tanpa sepengetahuan keluarga, pelaku juga pernah menjemput korban ke pondok pesantrennya dan dibawa ke Jakarta.
