Menhub Kunjungi Lampung
Kereta Babaranjang Bakal Tak Lagi Lewati Bandar Lampung, Menhub Akan Bangun Jaringan Kereta Komuter
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pemerintah akan mengalihkan kereta angkutan barang agar tak lagi melalui dalam Kota Bandar Lampung.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Ridwan Hardiansyah
Budi mengatakan, pembangunan jalur kereta tersebut akan menelan anggaran Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun.
"Jadi, saya minta membuat konsep bagus ke Dirut PT PII (Penjamin Infrastruktur Indonesia) sehingga bisa (dibangun) jalan (kereta api) 40 meter," tambahnya.
Soal anggaran jalur kereta Tegineneng-Tarahan, Budi mengungkapkan, hal itu akan berasal dari swasta yang bekerja sama dengan BUMD.
"Kita selama ini pusing APBN nggak ada dana. Ternyata, Pak Gubenur Lampung Arinal Djunaidi, bersama kementerian keuangan melakukan pembebasan lahan untuk mengundang swasta. Swasta ini akan kombinasi dengan BUMN-BUMD," bebernya.
Pelaksanaan proyek diperkirakan memakan waktu hingga tiga tahun.
"Ini memang butuh waktu lama. Karena butuh studi kelayakan selama 6 bulan, dan tender 6 bulan, jadi 1 tahun. Jadi, (target) 2022 akhir sudah nggak ada kemacetan (di Bandar Lampung)," tandasnya.
Sementara, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, pihaknya baru menghadap ke Kementerian Perhubungan dan menyampaikan pokok pikiran tersebut.
"Dan Minggu sudah hadir dengan para Dirjen terbaik. Untuk itu, ada hal yang kami dapati dan kami konsultasi terhadap peluang yang diberi, seperti terminal, Tarahan, dan bandara," ujarnya.
Perpanjang Jalur
Arinal mengatakan, pemprov berencana memperpanjang jalur kereta hingga Martapura.
"Masyarakat diperbatasan Sumatera Selatan, kereta tidak akan berhenti di Kotabumi saja, tapi sampai Martapura," katanya.
Sementara itu, Dirut PT PPI, Armad Hermawan mengatakan, kesuksesan pembangunan rel kereta api dengan menggandeng swasta telah terjadi di Sulawesi.
• Pakai Kereta Bandara Cuma 20 Menit dari Stasiun Tanjungkarang ke Bandara Radin Inten II
Karena itu, hal serupa diterapkan di Lampung.
Menurut Armand, rencana pembangunan jalur longcut sudah siap.
"Kajian sudah kami siapkan dan akan diskusi dengan Pak Dirjen sampai final case. Agar, harapan Pak Menteri sampai 2020, kereta itu bisa dilakukan pembangunan dan dimulai," ungkapnya. (Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Sholichin/Hanif Mustafa)