Tribun Bandar Lampung
Avanza Veloz Ringsek Dihantam Babaranjang, Humas KAI: Kita Sudah Bunyikan Klakson Tiga Kali
Avanza Veloz Ringsek Dihantam Babanranjang, Humas KAI: Kita Sudah Bunyikan Klakson Tiga Kali
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Sholichin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjung Karang, Sapto Hartoyo menyatakan bahwa mobil yang melakukan kesalahan terkait peristiwa lakalantas antara mobil Toyota Avanza Veloz dengan kereta babaranjang di perlintasan kereta api tanpa palang di Merak Batin, Natar, Lampung Selatan, Rabu (3/7/2019) siang.
"Jelas mobil yang salah karena kita sudah membunyikan semboyan 35 (klakson) sebagai tanda peringatan sebanyak tiga kali, namun mobil tetap menerabas," ungkapnya saat dihubungi, Rabu (3/7/2019) malam.
"Itu memang tanpa palang pintu. Jadi pengendara tidak lihat kanan kiri langsung menyeberang saja," lanjutnya.
Ia menyatakan jika ingin tidak kejadian seharusnya perlintasan tanpa palang pintu itu ditutup dan terkait pintu perlintasan menjadi kewenangan pemerintah daerah (Pemda) di wilayah tersebut.
"Maka usulkan saja jika itu padat dan membahayakan maka harus diberi pintu perlintasan."
"Itu dari evaluasi Pemda sendiri," paparnya.
Oleh karenanya Dishub dalam hal ini Direktorat Keselamatan harus melakukan evaluasi dan sebenarnya evaluasi itu tiga bulan sekali (UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan).
• Kereta Bandara di Lampung Selesai Tahun 2020, Kementerian Perhubungan Siapkan Rp 100 Miliar
Sesudah itu dievaluasi oleh pemerintah daerah. Kalau itu jalan nasional oleh nasional, jalan provinsi oleh provinsi dan jalan kabupaten/kota oleh pihak pemerintah kabupaten/kota.
"Itu harus dievaluasi kalau memang harus ditutup maka ditutup, kalau memang harus dibuatkan flyover atau underpass menjadi kewenangan mereka (Pemda)," terangnya.
Lanjut Sapto menjelaskan bahwa sebenarnya pintu perlintasan yang resmi berfungsi untuk mengamankan perjalanan kereta api bukan perjalanan kendaraan bermotor lainnya.
"Jadi yang perlu diwaspadai kalau mau menyeberang harus hati-hati misal tengok kanan kiri. Dan untuk ganti rugi jadi kewenangan Jasaraharja karena itu termasuk kecelakaan di jalan raya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Mobil jenis Toyota Avanza Veloz berwarna putih ini ringsek dihantam kereta babaranjang dari arah Kotabumi menuju Bandar Lampung di perlintasan kereta api tanpa palang di Merak Batin, Natar, Lampung Selatan, Rabu (3/7/2019).
Salah satu warga yang berada di lokasi Lutfi mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi. Mobil ditumpangi lima orang namun belum jelas sopirnya lelaki atau perempuan.
"Ada yang bilang Bapaknya, ada yang bilang Mbak Mbak yang bawa mobilnya. Katanya sih polisi mungkin Bapaknya," ujar Lutfi.
Mobil sendiri diduga dari arah Ponpes Muhajirun mendaftarkan anaknya sekolah dan hendak keluar arah pulang ke Bandar Lampung. Informasi ada korban yang dibawa ke rumah sakit yang diduga adalah anaknya karena mengalami luka.
Pantauan Tribun, kondisi mobil yang pelatnya sudah tidak ada ini rusak parah di bagian sisi samping kiri hingga bagian belakang.
Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, mobil sempat menabrak coran tiang lampu peringatan rel kereta hingga roboh.
• Tahun 2022, Kereta Babaranjang Tak Lewati Bandar Lampung untuk Atasi Kemacetan Dalam Kota
Kronologi
Mobil merek Toyota Avanza Veloz warna putih ringsek tertabrak kereta api yang melaju dari Kotabumi menuju Bandar Lampung, Rabu (3/7/2019) siang.
Peristiwa Avanza Veloz tertabrak kereta api itu terjadi di perlintasan KA tanpa palang pintu di Merak Batin, Natar, Lampung Selatan.
Lutfi, warga di lokasi kejadian, mengungkapkan kecelakaan terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
"Awalnya, mobil Avanza Veloz berpenumpang lima orang melaju dari arah Pondok Pesantren Muhajirun," katanya.
Saat melewati perlintasan KA, mobil itu tertabrak KA, lalu menghantam tiang lampu peringatan rel KA hingga roboh. Kondisi mobil rusak parah di bodi sebelah kiri hingga bagian belakang.
Sebelum melaju dari arah Ponpes Muhajirun, penumpang mobil tersebut mendaftarkan anaknya sebagai santri di Ponpes Al Fatah.
Panitia Pendaftaran Santri Ponpes Al Fatah, Agus Anwar, membenarkan ada orangtua yang mendaftarkan anaknya di ponpes.
"Kemarin datang ke ponpes, tanya-tanya ke panitia pendaftaran, tapi belum bawa anak."
"Nah tadi bawa anaknya, tiga orang kalau nggak salah, sama istrinya," ungkap Agus.
• Pakai Kereta Bandara Cuma 20 Menit dari Stasiun Tanjungkarang ke Bandara Radin Inten II
Setelah membeli formulir, jelas Agus, orangtua beserta anaknya tersebut pulang menggunakan mobil Avanza Veloz.
"Nggak lama dengar ada mobil ketabrak kereta. Ternyata mobil bapak itu (yang mendaftarkan anaknya ke ponpes)," ujarnya.
Kapolsek Natar AKP Henri Wibowo dan Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Natar Ipda Yan Revie membenarkan terjadinya lakalantas ini.
Adapun identitas pengemudi dan penumpang mobil belum jelas.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, Yan Revie mengungkapkan mobil kemungkinan tidak sempat menghindar saat KA sudah dekat.
Sementara perlintasan KA di lokasi itu tanpa palang pintu.
• Wanita Tewas Tersambar Kereta Demi Selamatkan Ponselnya, Sang Ibu Tulis Berita Tragis Putrinya di FB
"KA itu dari arah Kotabumi menuju Bandar Lampung. Mobil tertabrak di bagian belakang sebelah kiri."
"Petugas datang ke lokasi sekitar jam 5 sore dan mengamankan pelat mobilnya. Identitas korban belum kami ketahui," beber Revie. (Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Sholichin)