Menolak Berhubungan Intim karena Haid, Wanita Ini Malah Ditelanjangi
Menolak Berhubungan Berhubungan Intim karena Haid atau menstruasi, Wanita Ini Malah Ditelanjangi
"Saat kami tukar cincin itu di tempat rias. Saya juga menerima uang Rp 19 juta. Lalu saya dan si "mak comblang" itu dibawa ke sebuah rumah dengan membawa surat nikah," sambungnya.
Mon bercerita, tak ada upacara pernikahan layaknya pasangan suami-istri.
Tiba-tiba saja, dia menerima buku nikah dan surat catatan sipil dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mempawah pada 12 September 2018.
Seminggu setelahnya atau tepatnya pada 18 September 2018, dia diboyong suami beserta mertuanya ke China.
Namun, Mon tak tahu di wilayah mana dia tinggal.
"Saya hanya tahu tinggal di daerah pegunungan," katanya singkat.
Baru beberapa hari menetap di rumah mertua, Mon disuruh bekerja merangkai bunga dari pukul tujuh pagi sampai jam tujuh malam.
"Itu upah kerja saya, tidak dikasih barang Rp 100 perak pun," ujarnya.
Mon mengaku, tak bisa menolak perintah mertuanya. Kalau membangkang, dia akan dipukul oleh suaminya dan tak diberi makan berhari-hari.
"Kalau saya melawan, tidak dikasih makan dua hari. Makanan saya diumpetin sama mertua. Saya dipukuli suami sampai biru-biru, ditinju pakai tangan," ungkapnya.
Belakangan pula, Mon baru tahu kalau pekerjaan suaminya adalah kuli bangunan.
Pernah suatu kali, lanjut dia, saat menolak permintaan berhubungan seks karena sedang menstruasi, dia ditelanjangi.
"Saat itu saya sedang menstruasi, saya tidak mau melayani suami saya. Tapi saya dimarahi mertua dan disuruh telanjang untuk buktikan sedang haid," lanjutnya kemudian.
Karena tak betah, Mon berusaha mengontak si "mak comblang" agar dipulangkan, tetapi hasilnya nihil.
"Tidak bisa dihubungi," ujarnya.