Polisi Buser Kena Tembak 11 Kali, Dibawa ke Rumah Sakit Malah Cuma Ditaruh di Lantai

Polisi Buser Kena Tembak 11 Kali, Dibawa ke Rumah Sakit Malah Cuma Ditaruh di Lantai

kompas.com/RINDI NURIS VELAROSDELA
Polisi Buser Kena Tembak 11 Kali, Dibawa ke Rumah Sakit Malah Cuma Ditaruh di Lantai. Aiptu Jakaria atau akrab disapa Bang Jack di ruangannya di gedung Jatanras, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Sabtu (6/7/2019). 

Polisi Buser Kena Tembak 11 Kali, Dibawa ke Rumah Sakit Malah Cuma Ditaruh di Lantai

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang polisi mengalami luka tembak diterjang 11 peluru di tubuhnya. Mirisnya, saat dibawa ke rumah sakit, polisi buser ini malah ditaruh di lantai.

Kejadian tak memprihatinkan tersebut dialami oleh Aiptu Jakaria alias Bang Jack.

Bang Jack adalah buser di Jatanras Polda Metro Jaya.

Bagaimana bisa seorang anggota polisi yang mengalami banyak luka tembak malah ditaruh di lantai rumah sakit?

Memiliki tampilan nyentrik, seorang anggota polisi pernah dianggap sebagai pelaku kejahatan.

Menikah dengan Polisi Lalu Tinggalkan Dunia Hiburan, Artis Cantik Ini Kini Jadi Perias Jenazah

2 Hari Yunus Tak Diberi Makan sampai Bosnya Datang Bawa Tebusan, Malah Pasukan Brimob yang Datang

Saat itu, ia sedang terluka lantaran tertembak 11 peluru.

Sang polisi tersebut bernama Aiptu Jakaria atau akrab disapa Bang Jack.

Penampilannya nyentrik.

Rambutnya gondrong pirang.

Tubuhnya tinggi.

Pakaiannya pun nyentrik dengan mengenakan topi atau kacamata hitam.

Pria berambut gondrong itu adalah seorang anggota Subdit Jatanras, Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Menikah dengan Polisi Lalu Tinggalkan Dunia Hiburan, Artis Cantik Ini Kini Jadi Perias Jenazah

Ammar Zoni Ditahan Polisi! Sinopsis Cinta Suci Malam Ini Episode 431 Senin 8 Juli 2019 di SCTV

 Permintaan Terakhir Aiptu Stefanus Sebelum Meninggal Setelah Pengamanan Pemilu 2019

Aiptu Jakaria juga dikenal dengan nama Jacklyn Choppers.

Rekam jejak Bang Jack dalam menangkap tersangka tindak pidana sudah tak perlu lagi diragukan.

Sejumlah kasus besar pernah ia ungkap.

Di antaranya, penangkapan pria berinisial HS.

Pria tersebut mengancam memenggal kepala Presiden Joko Widodo.

Kasus lain yang pernah diungkap Aiptu Jakaria adalah tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

Ditemui Kompas.com di ruangannya di gedung Jatanras, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Sabtu (6/7/2019), Bang Jack berbagi cerita tentang profesinya sebagai polisi.

Ia mengaku sempat tak dikenali sebagai anggota polisi.

Hal itu terjadi kala ia menjalani pengobatan di sebuah rumah sakit di wilayah Bandung, Jawa Barat pada 2006 silam.

Dokter dan perawat di rumah sakit tersebut mengira, Bang Jack adalah tersangka tindak pidana yang mengalami luka akibat tembakan aparat kepolisian.

 Awalnya Dikira Tertidur, Ternyata Polisi Berpangkat Aiptu Meninggal di Kandang Bebek

"Pernah lah ada kejadian lucu saat gue terkena luka tembak dan dibawa ke rumah sakit," kata Aiptu Jakaria.

"Tersangka yang kita tangkap juga dibawa ke rumah sakit."

"Tersangkanya diletakkan di tempat tidur, sementara gue ditaruh di bawah aja," ujar Bang Jack.

"Mungkin karena gue mempunyai tato ya, wajah gue juga begini, jadinya gue diduga tersangka."

"Sementara, tersangka yang kita tangkap diduga anggota polisi," lanjutnya.

Saat itu, ia mengalami luka tembak di tubuhnya ketika berusaha menangkap tersangka perampokan mesin pengisi ATM Rp 2,8 miliar di Cawang, Jakarta Timur.

Sementara, lokasi penangkapan tersangka berada di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Baku tembak sempat terjadi antara tersangka dan aparat kepolisian.

Akibatnya, ada delapan peluru yang ditembakkan tersangka kepada Bang Jack.

"Saat kita menangkap tersangka, kita terlibat baku tembak."

 Kanit Intelkam Aiptu Ramin Nyaris Tewas Dianiaya Istri Bersama Selingkuhan, Selamat Karena Sosok Ini

"Gue terkena 11 peluru, yakni bagian dada daerah jantung ada 2, bagian hati ada 1, perut sebelah kiri ada 2, perut sebelah kanan ada 2 juga, di atas perut ada 1, dan 3 peluru di lengan bagian kiri," jelas Bang Jack.

"Tiga peluru di bagian lengan enggak bisa diangkat karena sudah hancur dan menyatu dengan tulang."

"Tangan gue harus diamputasi, tapi gue menolak."

"Alhamdulillah sampai sekarang gue masih bisa hidup dan tangan gue masih bisa digerakkan," lanjutnya.

Bang Jack mengungkapkan, peluru yang bersarang di tubuhnya tak menghentikan langkahnya untuk terus mengepung tersangka.

Ia dan anggota tim Jatanras lainnya tetap berusaha menangkap tersangka.

Bang Jack mengatakan, prinsip kerja yang selalu ia pegang selama bertugas adalah polisi tidak boleh kalah pada tersangka tindak pidana.

"Kita sebagai polisi sudah tahu risiko tugas sebagai anggota lapangan."

"Polisi enggak boleh kalah sama penjahat. Itu prinsip hidup gue."

"Apapun yang terjadi sama gue, penjahat itu harus bisa gue tangkap," tegasnya.

Walaupun banyak kasus tindak pidana yang ia ungkap, Bang Jack mengaku tak pernah menganggap hal itu sebagai keberhasilannya seorang diri.

Ia menilai hal tersebut sebagai wujud keberhasilan sebuah tim.

 Oknum Polisi Aiptu Suliono Diduga Curi Baterai Tower Telkomsel, Terlacak Gara-gara Ini

"Enggak ada di sini namanya polisi hebat sendiri. Adanya kerja sama tim."

"Kita bukan superman ataupun superhero. Tetap kerja sama tim yang baik," kata Bang Jack.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Bang Jack, Polisi yang Pernah Dikira Penjahat hingga Tertembak 11 Peluru

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved