Tribun Tanggamus

Badai Eddy sebabkan Puting Beliung yang Akibatkan 11 Atap Rumah dan 1 SD di Pekon Kota Agung Rusak

BPBD Tanggamus mengimbau masyarakat waspada terhadap dampak badai Eddy yang saat ini masih berlangsung.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Teguh Prasetyo
TribunLampung/Tri Yulianto
Kondisi rumah Mardiah yang atap rumahnya rusak terbawa angin kencang. Secara total ada 11 rumah warga Dusun Paneongan, Pekon Kota Agung dan 1 SD rusak akibat angin kencang 

Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - BPBD Tanggamus mengimbau masyarakat waspada terhadap dampak badai Eddy yang saat ini masih berlangsung.

Menurut Adi Nugroho, Kabid Kedaruratan BPBD Tanggamus, di Dusun Paneongan, Pekon Kota Agung, Kecamatan Kota Agung, tiga rumah terdampak badai tersebut, pada Senin (8/7/2019) malam.

Ketiganya mengalami kerusakan atapnya akibat hembusan angin kencang, baik kerusakan berat dan kecil.

Dan beruntung akibat peristiwa ini tidak ada korban jiwa.

"Untuk rumah yang rusaknya agak berat ada tiga, rumah lainnya juga ada rusak namun hanya kerusakan kecil," ujar Nugroho.

Ia mengaku, untuk bantuan pihaknya sudah menyalurkan, dan juga mulai memperbaiki salah satu rumah yang atapnya rusak.

Perbaikan di rumah lainnya akan menyusul berikutnya.

Terkait badai Eddy sendiri, kondisi di Tanggamus berupa angin dan hujan yang datang tiba-tiba.

Bupati Loekman Bantu 14 Korban Puting Beliung

Lantas berakhirnya juga seketika. Itu terjadi di lokasi yang tidak pasti, begitupun waktunya.

"Untuk lokasi dan waktunya kami tidak bisa pastikan, jadi kami imbau masyarakat waspada saja. Dan segera melaporkan saat ada bencana," ujar Nugroho.

Menurut Plh Kapolsek Kota Agung Inspektur Dua Rudi Khisbiantoro, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, ada empat rumah yang atapnya rusak yakni milik Mardiyah (50), Jonta (50), Bunyana (60), Hasbuna (65), dan SDN 1 Pekon Kota Agung.

"Akibat puting beliung atap empat rumah warga mengalami kerusakan antara 30 persen hingga 60 persen," kata Rudi.

Ia menambahkan, untuk kerusakan di rumah Mardiah berupa atap seng yang rusak 40 persen dari seluruh atap, lalu Jonta berupa atap genting yang rusak 40 persen, atap rumah Bunyana material seng kerusakan 60 persen, atap rumah Hasbuna dengan material seng kerusakan 30 persen.

Sedangkan bangunan yang mengalami kerusak ringan terdiri SDN 1 Pekon Kota Agung berupa kerusakan dua lembar seng.

Kemudian atap rumah Nazirwan, Kasbul, Akbar atau Lia, Dulmanan, Samsurizal, Rohyan dan Sumiati.

Menurut Jonta kejadian sekitar pukul 19.00 WIB saat itu hujan deras dan dirinya sedang menonton televisi.

"Waktu hujan itu ada suara gemuruh di atap rumah, waktu di liat gentingnya sudah jatuh," katanya.

(tribunlampung.co.id/tri yulianto)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved