Mantan Sopir Bupati Tewas Digebuki, Terungkap Oknum TNI dan Polisi Disebut di Persidangan
Mantan Sopir Bupati Tewas Digebuki, Terungkap Oknum TNI dan Polisi Disebut di Persidangan
Penulis: hanif mustafa | Editor: Heribertus Sulis
"Akhirnya kami bawa ke Puskesmas, tapi sudah gak mampu. Akhirnya dia mau ke rumah sakit setelah di bujuk," lanjutnya.
Lilian pun menuturkan, adiknya dibawa ke RS Advent namun ditolak lantaran harus ada visum terlebih dahulu. Akhirnya dibawa ke Rumah Sakit DKT namun peralatan kurang, dan akhirnya ke RSUDAM.
• Ingat Norman Kamaru yang Dipecat dari Kepolisian, Kini Buat Pengakuan Mengejutkan
• Satu Keluarga Guru Tanpa Busana di Rumah, Hendak Penggal Balita 3 Tahun Sebelum Digerebek Polisi
"Waktu itu sempat nanya kenapa bisa begitu?" tanya Pastra.
"Sempat. 'Kan dia sopir pejabat, Bupati Lampung Utara, dia sopir pribadi. Kronologi ceritanya, dia cerita dituduh nyuri uang. Dia memang nyopir dan biasanya membawa uang ke rumah untuk disetorkan ke ibu bupati, tapi katanya uang Rp 25 juta hilang," ujar Lilian.
"Karena takut, dia ke rumah saudara," ungkap Lilian menceritakan kronologi adiknya pergi bersembunyi.
Lilian juga mengungkapkan, rumahnya didatangi banyak orang, dari polisi dan TNI. Mereka berpesan agar Yogi disuruh pulang untuk diomongin baik-baik.
Kata Lilian, singkat cerita, Yogi akhirnya pulang ke rumah Arnold, temannya. Di sana, Yogi diminta mandi dan sudah disediakan kopi.
"Begitu segar, tiba-tiba datang empat orang dari Lampung Utara. Saya tanya siapa mereka, katanya Andre anggota TNI, Purnomo, lalu Bowok, satunya Mr X gak kenal," beber Lilian.
Lilian menuturkan, berdasarkan cerita Yogi kepadanya, adiknya dipukuli dan kemudian dimasukkan ke dalam mobil di Jalan Wolter Monginsidi, kemudian dibawa ke Natar.
"Di Natar, kata adik saya, Andre itu bilang kalau (Yogi) ini maling motor, siapa yang mau gebukin. Terus digebukin dalam mobil," jelas Lilian.
• Gubernur Se-Sumatera Sepakat Dukung Lampung Jadi Ibu Kota Negara, Arinal Beber Kelebihan Lampung
Tak sampai disitu, kata Lilian, setelah di Natar, Yogi dibawa ke rumah dinas Bupati Lampung Utara.
"Sebelumnya ke mess sopir, di situ dipukulin Cipto. Terus di belakang rumah dinas bupati sudah nunggu semua," kata Lilian.
"Kemudian adik saya disiksa, dipukul gagang pistol oleh polisi Purnomo. Lalu disuruh buat pernyataan ngaku ngambil uang Rp 25 juta, Karena nggak kuat, akhirnya membuat pernyataan itu, Difoto dan ditandatangan," jelas Lilian sesuai dengan yang diceritakan Yogi kepadanya.
Kata Lilian, kemudian Yogi bertemu dengan sosok yang dipanggilnya Puan. Menurut Lilian, Puan adalah nama sebutan Yogi untuk Bupati Lampung Utara.
"Saya bilang, apa yang dikata bupati. Katanya, 'Saya tidak mempermasalahkan uang itu, tapi saya gak mau lihat kamu, kamu pergilah dari Kotabumi ini, kasihan ibu kamu yang sudah tua'," ungkap Lilian menirukan perkataan Yogi.