30 Menit Hujan Es Disertai Petir Landa Bener Meriah, Warga Ungkap Besaran Es yang Jatuh
"Kemudian, saya keluar rumah, pas saya lihat rupanya ada hujan es," kata Dini Inen Syeh.
Hujan disertai angin kencang melanda sejumlah desa di Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Minggu siang.
"Hujan es ini terjadi sekitar pukul 14.15 WIB, sekitar 10 menit, ketika saya baru pulang ke rumah karena ada urusan di luar. Hujan es ini datang sekalian dengan angin kencang," kata Suprihono (42).
Dijelaskannya, hujan es berbentuk bulat sebesar ukuran kelereng atau ukuran jari orang dewasa itu biasa terjadi setahun sekali setiap ada perubahan cuaca.
"Biasanya cuaca ekstrem seperti ini terjadi karena perubahan cuaca atau musim, sudah beberapa hari ini, di tempat saya cuaca kalau pagi terasa sangat dingin," lanjut Supriono, yang juga seorang penyuluh pertanian tersebut.
3. Rusak kebun warga
Suprihono menuturkan, hujan es datang bersamaan dengan angin kencang selama durasi kurang lebih 10 menit.
Hujan es sebesar kelereng tersebut merusak tanaman warga, kebun seperti cabai, bawang merah, terutama sumber penghasilan warga, yakni tanaman kopi arabika.
"Sudah pasti hujan es ini menyebabkan daun kopi rontok, demikian bunganya yang seharusnya jadi buah, dan akan mempengaruhi produksi ke depan," kata Suprihono, yang juga pegawai penyuluh pertanian tersebut, Minggu.
4. Atap seng hingga parabola juga rusak
Bukan hanya itu, hujan es ini juga menyebabkan sejumlah seng rumah warga yang terdampak hujan es rusak.
"Tadi saya lihat ada atap seng rumah warga bolong karena es yang jatuh itu, memang seng atap rumahnya sudah tua," ujarnya.
Selain tanaman dan atap, parabola rumah warga juga mengalami kerusakan.
5. Ukuran sebesar kelereng
Hal itu karena butiran es seukuran kelereng atau kuku jari orang dewasa jatuh di atas alat penangkap siaran televisi itu.
"Parabola saya berlubang, karena memang butiran es yang jatuh saat hujan itu besar-besar," sebutnya.