Ibadah Haji 2019

Kisah Jemaah Calhaj Tua Indonesia, Ada yang Berangkat Sendiri sampai Tak Mau Pisah dengan Istri

Kisah Jemaah Calhaj Tua Indonesia, Ada yang Berangkat Sendiri Sampai Tak Mau Pisah Dengan Istri

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Reny Fitriani
Tribunnews/Darmawan/MCH2019
Pasangan jamaah calon haji Indonesia Mahmud Sopamena dan Karsum Litiloli saat tiba di Madinah, Rabu 17 Juli 2019. Pasangan jamaah calon haji yang tak mau dipisahkan sejak keberangkatan dari Makassar. 

“Pak Mahmud kami bantu naik ke ambulans sejak dari rumah, ketika naik ambulans sampai di Bandara Hasanuddin tidak mau turun dari ambulans dan harus ditemani istrinya,” kata Rivay.

Rivay menceritakan, bahkan Mahmud sempat mengamuk kepada petugas sampai akhirnya petugas harus menjemput sang istri yang kebetulan berada di barisan antrian lain.

Nenek Kalsum kemudian datang dan membujuk sang suami sampai akhirnya mau turun tapi tetap harus ditemani di sang istri.

haji romantis4
Pasangan jamaah calon haji Indonesia Mahmud Sopamena dan Karsum Litiloli saat tiba di Madinah, Rabu (17/7/2019) Pasangan jamaah haji yang tak mau dipisahkan sejak keberangkatan dari Makassar

“Akhirnya kami bawa, tapi mereka tak bisa dipisahkan."

"Dari mulai di ambulans sampai ke pesawat Mak Cum enggak bisa bergerak."

"Karena kalau sampai Mak Cum bergerak Pak Mahmud bisa marah-marah lagi,” papar Rivay.

Hal yang sama terjadi lagi saat di dalam pesawat ketika Mak Cum terpaksa harus ke toilet dua kali.

Mahmud pun harus ditangani petugas karena khawatir dipisahkan dari belahan jiwanya itu.

Hingga ketibaan di tanah suci pun masih begitu, sang kakek benar-benar tak mau melepaskan tangan istrinya.

Pergi Sendiri
Jika Mahmud enggan dipisahkan dari sang isteri, berbeda dengan jemaah calhaj asal Kabupaten Tulungagung ini.
Keterbatasan fisik, tak membuat Sarmi, nenek 74 tahun asal Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, putus harapan untuk pergi beribadah ke tanah suci.

Dan nyatanya doanya terkabul, tahun ini nenek Sarmi dijadwalkan berangkat ke tanah suci bersama kelompok terbang (kloter) 34 Embarkasi Surabaya, Kamis 18 Juli 2019.

Saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, senyum sumringah nenek Sarmi terus terpancar di wajahnya.

"Saya kemarin digendong dan difoto di bus."

"Saya bilang sudah jangan digendong, saya tidak sakit," kata Sarmi kemudian tertawa, seperti dikutip dari Surya.co.id, Kamis 18 Juli 2019.

Dia mengaku terus menjaga kesehatannya demi bisa berangkat ke Embarkasi Surabaya dan menunaikan Rukun Islam ke lima di Makkah.

"Saya sempat sakit-sakitan sebelum berangkat haji."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved