Nasib Dua Anak SD setelah Video Mereka Berhubungan Badan Viral

Nasib Dua Anak SD di Magetan Jawa Timur setelah Video Mereka Berhubungan Badan Viral . . .

istimewa
ILUSTRASI - Nasib Dua Anak SD setelah Video Mereka Berhubungan Badan Viral 

Kalangan masyarakat di Magetan sangat prihatin dengan beredarnya video mesum yang seharusnya belum waktunya dilakukan oleh sepasang anak SD ini.

Namun karena longgarnya pengawasan dari orangtua dan sekolah, perilaku otang dewasa ini sudah dilakukan anak anak usia sekolah dasar.

Mestinya penggunaan gawai canggih seperti smart phone ini perlu diawasi dan didampingi orang tua dan sekolah.

Pasalnya, ada sekolah yang meteri pelajaran Tikop (tehnik komputer) dan pengumuman biasa lewat smart phone.

"Memang ini dilema, karena ada pelajaran tertentu yang memerlukan smart phone seperti Tikom dan pengumuman berkaitan dengan mata pelajaran," kata pengamat pendidikan Kabupaten Magetan Muhammad Anis Spd kepada Surya, Kamis (18/7).

Tapi, lanjut Muhammad Anis, penggunaan smartphone itu, terutama kalau gawai itu dibawa ke sekolah, setiap pelajaran dimulai, gawai yang dibawa siswa siswi itu harus dikumpulkan di sekolah.

"Makanya, sebagai bentuk pengawasan, sekolah harus rajin razia. Kecuali kalau pelajaran Tikom, memang mengharuskan bawa gawai atau smartphone"

Memang dilema, tapi tinggal orangtua dan sekolah harus aktif, selain pengawasan juga nasihat atau perhatian dari orangtua,"ujar Muh Anis salah satu guru di SMPN Magetan ini.

Kepala Sekolah bersangkutan membenarkan kalau pemeran video itu siswa di sekolahnya.

Sedang yang perempuan alumni SDN Lembeyan 2, Magetan.

"Sekolah sudah memanggil orangtua siswa bersangkutan, untuk diberikan nasihat dan pengarahan agar siswa tersebut tidak kembali melakukan perbuatan yang sama," kata Supeno, singkat.

Satu sekolah di Lampung ditemukan 12 siswinya dalam kondisi hamil

Pergaulan bebas riskan terjadi terutama di lingkungan kampus, sekolah maupun kosan.

Tak jarang kondisi ini menyebababkan kerugian, terutama yang masih mengenyam pendidikan.

Direktur PKBI Lampung Dwi Hafsah Handayani mengatakan, dirinya pernah melakukan survei ke apotek di sekitaran kampus dan kosan.

Baca: Usai Dikeroyok Puluhan Orang Nasib Bripka RK Tak Disangka, Propam Bilang Begini

Dari hasil surveinya ditemukan, ternyata barang yang paling laris dibeli di apotek adalah kondom dan testpack (alat tes kehamilan).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved