Satpol PP Harus Menunggu 15 Menit, Begitu Pintu Kamar Kos Dibuka Kaget Isinya Sejoli 'Suami Istri'
Satpol PP Harus Menunggu 15 Menit, Begitu Pintu Kamar Kos Dibuka Kaget Isinya Sejoli 'Suami Istri'
"Rencananya akan kami panggil kedua orangtuanya masing-masing," jelasnya.
Tempat kos yang dihuni ON dan K di Jl Masjid Al Huda sebelumnya dilaporkan warga setempat diduga sering dibuat ajang mesum.

Ada 20 kamar yang disewakan serta tidak ada tata tertib untuk penghuni kos.
Selain itu izinnya sejauh ini masih belum diketahui karena pemiliknya tidak berada di tempat.
Dari keterangan warga setempat, kos-kosan sering dibuat ajang mesum sehingga merasahkan warga sekitarnya. Sehingga lokasinya terus dipantau masyarakat.
Kasus di Mojokerto
Terpisah, seorang perempuan marah-marah saat petugas Satpol PP Kota Mojokerto memaksanya masuk ke dalam truk, Rabu (17/7/2019).
Perempuan tersebut adalah salah satu penghuni rumah kos di kelurahan Pulorejo, kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, yang menjadi sasaran razia Satpol PP.
Perempuaan tersebut menolak dibawa ke kantor Satpol PP kota Mojokerto dengan alasan hendak dijemput oleh suaminya.
Sambil menghubungi suaminya, dia juga berusaha menenangkan anak perempuannya yang menangis sesenggukan.
Karena nomor yang dihubungi oleh ibu tersebut tidak menjawab, Satpol PP kota Mojokerto mengarahkan ibu beserta anaknya yang masih berusia kanak kanak untuk segera masuk ke dalam truk Satpol PP tersebut.
Razia ketertiban yang digelar oleh Satpol PP kota Mojokerto ini menyasar beberapa kost di kota Mojokerto. Mulai kost di jalan Tribuana Tungga Dewi dan berakhir di jalan raya Pulorejo.
Dalam razia tersebut, Satpol PP menemukan alat kontrasepsi yang berceceran di kost, delapan pasangan yang bukan suami istri dan seorang pria yang diduga merupakan pecandu narkoba.
Kasat Pol PP kota Mojokerto, Heryana Dodik Murtono, mengatakan, pihaknya akan memeriksa identitas dan melakukan tes darah terhadap delapan pasangan yang bukan suami istri dan seorang pria yang diduga merupakan pecandu narkoba.
"Setelah kami periksa identitas dan melakukan tes darah, apabila diperlukan kami akan membawanya ke Polres Mojokerto Kota," ujar Dodik, Rabu (17/7/2019).