Tribun Bandar Lampng
BREAKING NEWS - Keluarga Sempat Tidak Tahu Jika Korban Kecelakaan adalah Sukarni
Suasana duka menyelimuti rumah Sukarni (54), korban tertabrak kereta api S7D Rajabasa, Selasa 23 Juli 2019.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Suasana duka menyelimuti rumah Sukarni (54), korban tertabrak kereta api S7D Rajabasa, Selasa 23 Juli 2019.
Korban yang tertabrak kereta api sekitar pukul 18.24 wib, langsung dilarikan ke rumah duka yang terletak di Jalan Danau Towuti, Gang Bakung, No 124 Kelurahan Surabaya, Kedaton.
Sadung (52), adik korban mengaku tidak tahu bagiamana kakaknya bisa berada di perlintasan kereta api sehingganya tertabrak Kereta Api Rajabasa.
"Saya gak tahu, tapi di lokasi sudah rame dan orang bilang kalau ada laka. Katanya ada laka, perempuan atau laki, katanya gak tahu," sebutnya.
Atas kabar itu, Sadung kemudian mencoba melihat ke lokasi kejadian.
"Saya ke sana dan saya liat kok ada baju ayuk saya, saya ikutin saya lihat, saya gak berani lihat wajahnya, lalu saya lari ke rumah dulu," tuturnya.
"Saya panggil Intan, tanya ada gak ibu di rumah, ternyata gak ada. Saya lihat ke sana ternyata benar, saya balik lagi sudah digotong adik saya," imbuhnya.
Kata Sadung, bagian tubuh kakaknya masih utuh, sementara kepala bagian kiri hilang.
"Ini belum tahu, mau dimakamkan atau dibawa ke rumah sakit karena kepala bagian kiri hilang," tandasnya.
• BREAKING NEWS - Korban Bukan Pernah Mau Bunuh Diri, Tapi Ingin Hentikan Kereta Mau Pergi ke Kotabumi
Hentikan Kereta
Keluarga korban kecelakaan kereta api di Kelurahan Surabaya bantah jika Sukarni (54), sempat pernah coba bunuh diri, tapi coba menghentikan kereta api.
Sadung (52) adik korban mengatakan jika selama ini korban tidak pernah ada masalah dengan keluarga.
"Beliau gak ada masalah, baik baik saja," ungkapnya, Selasa 23 Juli 2019.
Disinggung soal aksi bunuh diri lima bulan lalu, Sadung membantah jika kakaknya sempat mau bunuh diri.