Idul Adha 2019

Cara Salat Idul Adha yang Dilaksanakan Setiap Tanggal 10 Dzulhijjah H

Berikut tata cara salat Idul Adha yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, mulai niat sampai salam.

Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
istimewa
Ilustrasi : Salat Idul Fitri di Muhajirun, Rabu, 4 Juni 2019. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berikut tata cara salat Idul Adha yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, mulai niat sampai salam.

Diawali niat Salat Idul Adha

Sebagai catatan, kedudukan lafal niat hanyalah sekunder alias membantu orang yang hendak melaksanakan shalat agar lebih mantap dan fokus pada niatnya.

Sementara yang primer tetaplah getaran batin tentang shalatIdul Adha itu sendiri.

Imam Ramli mengatakan:

وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ

“Disunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (shalat) agar lisan dapat membantu (kekhusyukan) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat”. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437)

Niat adalah sesuatu yang sangat pokok dalam pelaksanaan ibadah.

Niat Salat Gerhana dan Tata Cara Salat Gerhana Saat Gerhana Bulan Sebagian Rabu 17 Juli 2019

 

Unggah Link Video Azan, Alur Suara Ustaz Abdul Somad Disebut Netizen Mirip dengan Bilal

 

Subhanallah! Wasit Ini Hentikan Pertandingan Sepakbola Saat Mendengar Suara Azan

Tidak sah ibadah seseorang yang tidak disertai dengan niat.

Niat terletak di dalam hati, yang menandakan adanya kesengajaan dalam menunaikan ibadah tertentu.

Menurut Madzhab Syafi‘î, niat berarti sengaja melakukan sesuatu yang dilaksanakan berbarengan dengan aktivitas pertama saat shalat.

Artinya, dalam konteks shalat Idul Adha, jika melafalkan niat dilakukan sebelum takbiratul ihram maka niatnya itu sendiri dilaksanakan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.

Tata Cara Shalat Ied

Berikut tata cara shalat id secara tertib sebagai mana disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus.

Pertama, shalat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil adlhâ” kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved