Perempuan Bawa Granat dan Pertempuran Sengit Tak Seimbang, dari 30 Cuma 9 Prajurit TNI yang Selamat

Perempuan Bawa Granat dan Pertempuran Sengit Tak Seimbang, dari 30 Cuma 9 Prajurit TNI yang Selamat

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Ilustrasi - Perempuan Bawa Granat dan Pertempuran Sengit Tak Seimbang, dari 30 Cuma 9 Prajurit TNI yang Selamat 

Didin Somantri ingat betul, saat itu dirinya diminta mengawal Edi Sudrajat, yang saat itu pasukannya juga masuk ke lereng Gunung Tiba Silo.

Di sana banyak mata-mata orang sipil, bahkan perempuan yang membawa granat.

Maka sebagai pengawal, Didin Somantri yang juga jago bela diri ini tetap siaga.

Sejumlah pasukan TNI AD melakukan latihan perang di Hutan Baluran, untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga NKRI.
Sejumlah pasukan TNI AD melakukan latihan perang di Hutan Baluran, untuk meningkatkan kemampuan dalam menjaga NKRI. (Ahmad Faisol)

Oleh karena itu, menurut Didin Somantri, untuk memenangkan pertempuran di tempat itu membutuhkan taktik yang jitu.

Alasannya, musuh saat itu tidak hanya manusia, melainkan juga alam dan penyakit.

Di sisi lain, pertempuran tak kalah sengit juga dialami kopassus saat berhadapan dengan Tropaz dan Fretilin yang menguasai Timor Timur.

Seperti dilansir dari buku 'HARI H 7 DESEMBER 1975 - REUNI 40 TAHUN OPERASI LINTAS UDARA DI DILI TIMOR PORTUGIS' yang disunting Atmadji Sumarkidjo dan diterbikan penerbit Kata, kala itu Pasukan penjaga Timor Timur (Dili) bernama Tropaz.

Pasukan pemberontak didikan Portugis ini harus dihadapi Kopassus kala itu.

Tropaz merupakan pasukan Timor Leste didikan Portugis yang kenyang dengan pengalaman tempur gerilya.

7 Desember 1975, TNI menggelar operasi lintas udara terbesar untuk menguasai Kota Dili, Timor Portugal.

Jumlah pasukan yang diterjunkan 270 orang Prajurit Para Komando dari Grup I Kopasandha (kini Kopassus) dan 285 prajurit Yonif 501.

Ilustrasi Kopassus
Ilustrasi Kopassus (Tribunnews.com)

Banyak kelemahan dari operasi penyerbuan itu, seperti data intelijen yang salah.

Data intelijen menyebutkan musuh yang menjaga Kota Dili hanya sekelas dengan Hansip. Ini salah besar.

Pasukan TNI sudah ditembaki saat masih melayang di udara.

Pilot TNI AU terpaksa membatalkan sejumlah penerjunan karena pesawat diberondong tembakan dari bawah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved