Kronologi Pejabat Pemkab Mesuji Tewas dalam Kecelakaan Maut, Mobilnya Dilindas Bus
Kronologi Pejabat Pemkab Mesuji Tewas dalam Kecelakaan Maut, Mobilnya Dilindas Bus
Penulis: anung bayuardi | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG UTARA - Mobilnya Terlindas Bus, Pejabat Pemkab Mesuji Tewas.
Pejabat Pemkab Mesuji tewas akibat kecelakaan maut di Lampung Utara, Senin (29/7/2019).
Pejabat Pemkab Mesuji yang tewas diketahui bernama Gatot Basuki.
Gatot tewas setelah mobil yang dikendarainya dilindas bus Pahala Kencana.
Gatot tewas seketika di tempat kejadian perkara.
Kecelakaan maut yang menewaskan salah seorang PNS Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mesuji bermula dari bus Pahala Kencana yang hilang kendali.
Informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, kecelakaan ini terjadi pada pukul 5.30 WIB, Senin (29/7/2019), di Dusun Talang Paris, Desa Suka Marga, Kecamatan Abung Tinggi, Lampung Utara (Lampura).
Kendaraan antar kota antar provinsi (AKAP) Pahala Kencana dengan nomor polisi BE 7854 IZ diduga hilang kendali.
Bus berjalan dari arah Ogan Lima menuju Bukit Kemuning.
Lalu setibanya di TKP jalan menikung ke kanan, kendaraan bus hilang kendali dan oleng.
• BREAKING NEWS - Pengemudi Terios yang Meninggal Lakalantas Ternyata adalah Kabid Dinas Perkim Mesuji
Kemudian bus menabrak kendaraan Toyota Kijang Grand nomor polisi BA1726PQ yang berjalan dari Arah Bukit Kemuning.
Tak berhenti, lalu bus menabrak kendaraan Daihatsu Terios BE 2302 MC yang berada di belakang/beriringan dengan Toyota Kijang Grand.
Akibat kecelakaan ini, pengemudi Daihatsu Terios yang diketahui bernama, Gatot Basuki (46), PNS Kabupaten Mesuji, warga Tugu Sari Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat meninggal dunia di tempat.
Korban Pejabat Pemkab Mesuji
Gatot Basuki (46), korban lakalantas yang terjadi di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Dusun Talang Paris, Desa Suka Marga, Kecamatan Abung Tinggi, Lampung Utara, adalah pegawai negeri sipil (PNS) di Pemkab Mesuji.
Gatot merupakan pengendara Daihatsu Terios BE 2302 MC yang meninggal dunia di lokasi kejadian, sekitar pukul 05.00 WIB, Senin (29/7/2019) pagi.
Gatot merupakan warga Tugu Sari Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat.
Ia diketahui bertugas di Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat (Perkim) Pemkab Mesuji.
"Almarhum Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Permukiman di Dinas Perkim," tutur Ridwan Zulkifli, Kepala Dinas Perkim Mesuji yang dihubungi Tribunlampung.co.id, Senin pagi.
Ridwan mengatakan, almarhum Gatot terakhir berada di Mesuji Sabtu (27/7/2019) pekan kemarin.
Ridwan pun terakhir berkomunikasi dengan korban Sabtu kemarin, lantaran korban minta izin untuk dinas luar (DL) ke Kotabumi, Lampung Utara.
"Alhamrhum lagi DL ke KPKN Kotabumi. Dan Minggu ini dia memang full DL," papar Ridwan.
Ridwan pun kaget mendengar informasi korban mengalami lakalantas yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Informasi lakalantas yang menimpa korban diterima Ridwan pada Senin pagi usai ikut melepas jamaah calon haji asal Mesuji.
"Pagi tadi selesai pelepasan jemaah haji saya dapat info dari Kasubag Kepegawaian Perkim. Sekarang lagi di jalan menuju rumah korban di Lambar," ungkap Ridwan.
Selaku atasan, Ridwan memandang Gatot sebagai anak buah yang pekerja keras.
"Dia senang dengan kesibukan. Orangnya cerdas dan bijak. Saya pribadi benar-benar merasa kehilangan," ucap Ridwan.
Kronologi kecelakaan di Bukit Kemuning
Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Lintas Tengah Sumatera, Dusun Talang Paris, Desa Suka Marga, Abung Tinggi, Lampung Utara, Senin (29/7/2019), sekitar pukul 05.15 WIB.
Kecelakaan terjadi antara bus Pahala Kencana B 7854 IZ menabrak mobil Toyota Kijang Grand LGX BA1726 PQ dan mobil Daihatsu Terios BE 2302 MC.
Kasatlantas Polres Lampung Utara Ajun Komisaris M. Yani Endang membenarkan adanya peristiwa kecelakaan maut tersebut.
Pada mulanya bus berjalan dari arah Ogannlima menuju Bukit Kemuning.
Sesampainya di lokasi kejadian, di mana kondisi jalan menikung, kendaraan bus tersebut diduga oleng.
Akibatnya mobil menabrak mobil Grand yang dikemudikan oleh Zulhendri Anwar (31).
Zulhendri Anwar adalah karyawan BUMN, warga Kemiling Permai, Bandar Lampung.
Saat itu, kendaraan Zulhendri Anwar berjalan beriringan dengan mobil Daihatsu Terios dikendarai Gatot (46), warga Sumber Jaya, Lampung Barat yang berjalan dari arah Bukitkemuning menuju Bandar Lampung.
"Awalnya bus menabrak bagian belakang mobil Grand, kemudian melindas mobil Terios," ujarnya.
Warga yang mengetahui kejadian tersebut, berusaha mengevakuasi pengemudi.
Mobil Terios dalam keadaan hancur.
Saat dikeluarkan dari mobil, kondisi Gatot sudah tidak bernyawa.
Sopir bus sempat melarikan diri.
Namun, sudah diamankan oleh anggota untuk dimintai keterangannya.
Sedangkan pengemudi Daihatsu Terios meninggal di tempat akibat kecelakaan tersebut.
"Untuk penyebab kecelakaan masih akan kita selidiki," jelasnya.
Zulhendri, supir Kijang Grand mengatakan, dirinya mengendarai mobil menuju Bandar Lampung.
Namun di lokasi, kendaraan bus dari arah sebaliknya sudah berada di jalurnya.
Mobilnya ditabrak bagian kanan belakang, langsung menepi.
"Saya gak tau lagi soalnya langsung berhenti. Ini aja masih shock," ujarnya.
Ia mengaku, jarak mobilnya dengan Daihatsu Terios sekitar 20 meter.
Dirinya mendengar setelah menabrak mobilnya, bus tersebut menabrak mobil yang di belakangnya (Terios).
Pengakuan Sopir Bus
Munawar Sitohang (49), warga Palembang, menuturkan dirinya supir mobil Bus Pahala Kencana yang menabrak Daihatsu Terios di Jalan Lintas Tengah Sumatera, Dusun Talang Paris, Desa sukamarga, Abung Tinggi.
Ia menuturkan, dirinya membawa mobil bus setelah berganti dengan rekannya Amrizal (49), warga Padang, Sumatera Barat.
“Saya gantian nyupir. Kami bergantian dari Rumah Makan Begadang di Bandar Jaya, Lampung Tengah,” ujarnya saat ditemui di sela-sela penyidikan di ruang lakalantas, Polres Lampung Utara, Senin 29 Juli 2019.
Ia mengendarai mobil dari arah Bandar Lampung menuju Prabumulih, Palembang.
Kemudian, sesampainya di lokasi, kendaraan yang dikemudikannya terpaksa membuang ke kiri.
Hal ini dikarenakan di depannya ada mobil truk colt diesel yang sedang menyalip.
Ketika akan kembali ke lajurnya, rupanya kendaraan oleng tak terkendali, hingga menabrak kendaraan di lajur kanannya.
“Saya hilang kendali waktu mau ke lajur. Mobil nabrak kendaraan di depannya,” ujar pria berkemeja warna putih ini.
Ia mengaku akibat kejadian itu, dirinya mengalami sakit di pinggang.
Sebab, saat akan membawa bus kembali ke lajurnya, dirinya sempat terpental.
Saat kecelakaan terjadi, dirinya membawa 20 orang penumpang.
Bus tersebut berangkat dari Jakarta dengan tujuan Prabumulih, Palembang.
Beruntung, penumpang bus tidak ada yang mengalami luka.
Kasat Lantas Polres Lampung Utara Ajun Komisaris M. Yani Endang mengatakan, akibat kecelakaan bus dan Terios tersebut, mobil Terios terseret hingga 35 meter.
Tidak ada korban lain, selain Gatot yang meninggal dunia.
(Tribunlampung.co.id)