Selamat dari Kecelakaan di Tol Cipali, Linda Berurai Air Mata Lihat Suami dan 2 Anak Dikubur 1 Liang

Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Linda Berurai Air Mata Saksikan Suami dan 2 Anak Dikubur 1 Liang

Penulis: hanif mustafa | Editor: wakos reza gautama
TribunLampung/Deni Saputra
Linda Herawati (42) rupanya memaksakan diri datang ke pemakaman suami dan kedua anaknya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemakaman tiga korban kecelakaan Tol Cipali dilepas dengan isak tangis keluarga.

Tiga korban yang masih satu keluarga ini dimakamkan ke dalam satu liang liat di TPU Kamboja, Gedong Meneng, Senin 29 Juli 2019.

Tiga korban ini meliputi Syahrial (44), Talitha Rhea Fatia (17), dan Arkan Atallah Fakib (10).

Pantauan Tribun, korban selamat yang tak lain istri Syahrial, Linda Herawati (42) terus mengusap kelopak matanya dengan tisu yang disediakan oleh kerabatnya.

Didampingi oleh mertuanya H. M. Nur Raub, Linda berusaha menahan tangisnya.

Satu persatu jenazah dimasukkan ke dalam liang lahat.

Diawali dengan jenazah Syahrial di sisi paling barat.

Kemudian jenazah Talita ditempatkan di tengah, sedang Arkan paling timur.

Ketiganya dimakamkan ke dalam satu liang lahat.

Saat jenazah Arkan dimasukkan, sang ibu pun berusaha menahan tangis.

Namun sekuatnya Linda menahan, air matanya tetap menetes.

Dengan wajah dan mata yang masih memar di bagian wajah sebelah kanan akibat kecelakaan lalu, Linda mencoba tegar.

Tak terkecuali H. M Nur Raub yang berusaha tabah dan tegar mengadapi yang dianggapnya sebagai cobaan ini.

Sembari memenang batu nisan tempat ia duduk, Nur Raub terus memandangi anak dan kedua cucunya yang menghadap Sang khalik lebih cepat.

Nur Raub pun yang masih duduk di samping liang lahat memaksa turun ke dalam tempat beristirahatan anak dan kedua cucunya.

Nur Raub ternyata ingin langsung mengadzankan anak serta kedua cucunya.

Namun adzannya sedikit tersedat, lantaran ia sembari menahan air mata.

Nur pun hampir tak kuasa menahan rasa kehilangannya dan meneteskan air mata.

Begitu selesai beriqomah, Nur pun tak kuasa membedung kesedihannya.

Air mata netes deras dari matanya.

Dengan cepat krabat yang memeganginya memberikan sapu tangan milik Nur dan digunaknyanya untuk mengusap air matanya.

Nur pun kembali ke atas liang.

Ketiga jenazah pun akhirnya ditimbun dengan tanah, dan Linda hanya bisa memandangi dengan tatapan kosong.

Ibu Berurai Air Mata

Linda Herawati (42) adalah korban selamat dalam kecelakaan di Tol Cipali.

Linda merupakan istri Syahrial (46) dan ibu dari Talita (15) serta Arkan (10).

Pantauan tribun sebelum tiga jenazah korban dimakamkan di TPU Kamboja, Linda sang ibu dibawa ke naik mobil Toyota Kijang warna silver bernopol BG 1506 AU kijang.

Dengan berurai air mata, Linda dibopong oleh dua kerabatnya naik ke dalam mobil.

Meski sudah di dalam mobil kesedihan sang ibu tak bisa terbendung.

Beberapa pelayat pun mengucapkan belasungkawa kepada Linda.

Namun Linda tak kuasa menahan tangisnya.

Kendaraan yang ditumpangi Linda berada di belakang deretan mobil ambulans yang siap membawa jenazah ke rumah terakhir.

Linda Herawati (42) rupanya memaksakan diri datang ke pemakaman suami dan kedua anaknya.

Adik kandung Syarial, Ikhsanudin mengatakan, seharusnya Linda masih harus dirawat secara intensif di rumah sakit lantaran luka di kepala dan dada.

"Tadi memaksakan ke sini, harusnya perawatan," ungkapnya setelah upacara pemakaman ketiga korban di TPU Kamboja, Senin (29/7/2019).

Untuk itu, setelah pemakaman selesai, Linda cepat-cepat dibawa kembali ke Rumah Sakit.

"Tapi saya belum tahu rumah sakit mana, jadi habis pemakaman langsung dibawa," bebernya.

Disinggung soal posisi tempat duduk, Iksanudin mengatakan, dari informasi jika Linda bersama Syahrial berada di depan.

"Kiri depan Linda, sementara Syahrial dikemudi, sedang anaknya dua di belakang. Jadi dari cerita kawan di sana, bus keluar jalur dan menimpa mobil yang dibawa korban," tandasnya.

Sempat Mengira Hoaks

Sebelumnya ratusan pelayat mendatangi rumah korban meninggal dunia kecelakaan di Tol Cipali, km 133/900 Jalur dan Jalur B, Senin 29 Juli 2019.

Seakan tidak percaya, itulah pertama kali yang diucapkan mantan wali kelas almarhum Talitha Rhea Fathya (17) di SMU 9 Bandar Lampung.

Talitha meninggal dunia bersama ayahnya Syahrial (44) dan adiknya Arkan Atallah Fakib (8) dalam lakalantas di Tol Cipali.

Nike, wali kelas Talitha mengatakan, baru mendapat kabar Talitha menjadi korban lakalantas pada hari Minggu pukul 11.00 siang.

"Saya ditelpon oleh kesiswaan karena saya walinya dulu di kelas X," tuturnya, Senin 29 Juli 2019.

Nike mengira kabar itu adalah hoaks.

"Saya gak percaya, saya pikir dicandain, ternyata benar," sebutnya.

Sontak kabar ini membuat Nike berduka, dan sangat menyayangkan hal ini.

"Anaknya pinter, sering dapat rangking dan sekarang masuk kelas unggulan," sebutnya.

Nike pun mengaku mengenal Talitha baik.

"Anaknya baik, dia sekertaris kelas, dia nurut baik dan sopan," tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Achmad Chrisna Putra mewakili Pemerintah Lampung mengucapkan rasa duka cita yang mendalam.

"Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya Syahrial, Talitha dan Arkhan, serta tadi pagi Wakil Gubenur dan Pak Sekda sudah melayat," ucapnya.

Chrisna Putra menuturkan jika kehadirannya sampai akhir untuk mewakili pemerintah melepas kepergian almarhum.

"Semoga almarhum dalam musibah ini ditempatkan di tempat yang layak dan diampuni dosa-dosanya dan keluarga yang ditingalkan diberi kesabaran dan keikhlasan," tandasnya.

Pantauan Tribun, rumah yang terletak jalan Purnawirawan gang Anggrek Gedong Meneng berjejer tiga mobil ambulan.

Ratusan pelayat pun datang, baik dari kerabat, warga sekitar hingga teman-teman sekolah Talita.

Tak hanya itu, Wakil Gubenur Lampung Chusnunia Chalim juga nampat hadir untuk takziah.

Namun wagub yang akrab di panggil Nunik sudah meninggalkan rumah duka sebelum jenazah dilepas.

Sebelumnya diberitakan, satu keluarga warga Bandar Lampung yang meninggal dalam kecelakaan maut di Tol Cipali pada Minggu (28/7/2019) dini hari, menggunakan mobil pinjaman.

Mobil Toyota Avanza bernomor polisi BE 1599 AJ dikemudikan oleh Syahrial (46).

Syahrial bersama kedua anaknya, Talita (15), dan Arkan (10) menjadi korban tewas dalam kecelakaan tersebut.

Sementara, sang istri, Linda Herawati (42) masih menjalani perawatan.

Ayah korban Syahrial, HM Nur Raub (80) mengungkapkan, mobil yang digunakan Syahrial merupakan miliknya.

"Mobil yang dipakai kecelakaan itu milik saya," ungkapnya di rumah duka, di Jalan Purnawirawan gang Anggrek Gedong Meneng, Minggu 28 Juli 2019.

Sementara, mobil Syahrial berupa Kijang Kapsul ditinggal.

"Mobil anak saya kijang kapsul ditukar dengan mobil saya," ungkapnya.

"Saya ngizinin dan saya bilang yang penting hati-hati," imbuhnya.

Raub mengaku terjekut mendengar kabar anaknya meninggal dalam kecelakaan di Tol Cipali.

"Saya nggak nyangka, ini mendadak sekali," tandasnya.

Pulang Liburan

Satu keluarga yang mengalami kecelakaan maut di Tol Cipali diketahui hendak pulang ke Bandar Lampung dari liburan di Yogyakarta.

Ayah dari korban Syahrial (46), HM Nur Raub (80) mengungkapkan, satu keluarga tersebut sedang dalam perjalanan pulang ke Bandar Lampung dari liburan di Yogyakarta.

"Jadi anak menantu dan dua cucu saya itu pamit liburan ke Yogyakarta, dan kejadian kecelakaan itu mau pulang ke Bandar Lampung," ujarnya, Minggu, 28 Juli 2019.

Kata Raub, anaknya tersebut berlibur ke Yogyakarta sejak Selasa, 23 Juli 2019.

"Sejak hari Selasa di Yogjakarta naik mobil," sebutnya.

Raub menuturkan, ia baru mendapat kabar bahwa anaknya meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Cipali.

"Ya, baru pukul setengah sepuluh tadi," tandasnya.

Kronologi Kecelakaan

Tiga warga Gedong Meneng, Bandar Lampung tewas dalam kecelakaan maut di Tol Cipali Kilometer 134, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019) dini hari. 

Mereka adalah ayah dan dua anak yang sedang mengendarai Toyota Avanza BE 1599 AJ.

Korban meninggal adalah Syahrial (46), Talita (15), dan Arkan (10).

Kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan di Tol Cipali Kilometer 134, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019) dini hari.

Tiga orang tewas di lokasi kejadian adalah warga Bandar Lampung.

Kecelakaan bermula ketika Bus Sinar Jaya melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jakarta menuju Cirebon.

Bus kemudian menabrak truk fuso yang berada di depannya.

Bus kemudian oleng dan masuk ke jalur lawan arah dan menabrak sebuah minibus yang melaju dari arah Cirebon menuju Palimanan.

Akibat kecelakaan ini 3 penumpang minibus tewas di lokasi kejadian.

Sementara 10 penumpang bus mengalami luka-luka.

Ketiga korban meninggal merupakan satu keluarga, seorang ayah dan dua anaknya, warga Kelurahan Gedong Meneng, Bandar Lampung.

Penyebab kecelakaan diduga karena sopir bus kurang antisipasi.

Peristiwa nahas itu bermula ketika bus Sinar Jaya bernomor polisi B 7021 IZ melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon.

Ketika tiba di Kilometer 133.900, sekitar pukul 22.30, bus yang dikemudikan Jaenal Abidin itu menabrak truk Fuso bernomor polisi K 1877 AC di depannya.

Penyebab kecelakaan diduga karena sopir bus kurang mengantisipasi dan tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya.

Truk yang dikendarai Agus Nugroho itu terlempar ke kiri dan masuk parit.

Adapun bus tersebut oleng, menyeberang median jalan, dan menabrak mobil Toyota Avanza bernomor polisi BE 1599 AJ yang melaju dari arah berlawanan.

Bus ditemukan dalam kondisi terguling di jalur cepat, sedangkan mobil Avanza yang dikemudikan Syahrial dalam kondisi normal di jalur lambat.

”Penyebab kecelakaan diduga karena sopir bus kurang mengantisipasi dan tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya,” ujar Kepala Kepolisian Resor Indramayu Ajun Komisaris Besar Yoris Marzuki, Minggu (28/7/2019).

Sopir Ditangkap

Polisi mengejar sopir bus yang mengalami kecelakaan maut di Tol Cipali, hingga Tegal.

Jajaran Polres Indramayu mengamankan sopir bus di Tegal.

Peristiwa kecelakaan maut antara bus Sinar Jaya, truk fuso, dan Toyota Avanza pada Minggu (28/7/2019) dini hari mengakibatkan satu keluarga asal Bandar Lampung tewas.

Ketiganya adalah ayah bernama Syahrial (46), serta kedua anaknya Talita (17) dan Arkan (10).

Para korban merupakan penumpang Toyota Avanza bernomor polisi BE 1599 AJ.

Selain korban tewas, 10 orang lainnya mengalami luka-luka.

Kecelakaan terjadi di ruas Tol Cipali KM 133/900 Jalur A dan Jalur B Kabupaten Indramayu.

Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris mengatakan, sopir bus Sinar Jaya bernomor polisi B 7021IZ atas nama Jaenal Abidin sempat melarikan diri, seusai kejadian kecelakaan beruntun itu terjadi.

"Anggota kami berangkat ke Kabupaten Tegal untuk melakukan upaya, yaitu berkoordinasi dengan pihak PO bus," ujar dia saat dihubungi Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Minggu (28/7/2019).

Selain itu, Unit Laka Lantas Polres Indramayu juga mendatangi pihak keluarga tersangka (sopir bus) yang berlokasi di Desa Berkat, Kecamatan Tarub, kabupaten Tegal.

Tersangka diduga melarikan diri ke rumah keluarganya.

Yoris mengungkapkan, dari upaya tersebut, polisi berhasil mengamankan tersangka dan membawanya ke Polres Indramayu.

"Tadi pukul 11.40 WIB, tersangka sudah berhasil dijemput dan tiba di ruang unit laka Polres Indramayu," ujar dia.

Tersangkat didampingi oleh pihak PO bus, keluarga, dan penyidik laka Polres Indramayu untuk diperiksa dan diamankan guna proses hukum lebih lanjut.

(Tribunlampung.co.id)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved