Tribun Lampung Selatan

Kapasitas Kapal Feri yang Beroperasi Bakal Lebih Besar, 6 Kapal Roro Keluar Lintasan Bakauheni-Merak

Kapasitas angkut kapal roro (roll on roll off) di Pelabuhan Bakauheni bakal lebih besar.

Editor: Teguh Prasetyo
Tribun Lampung/Dedi
Ilustrasi - Kapal sandar di dermaga Pelabuhan Bakauheni. Sedikitnya ada enam unit kapal roro yang tidak lagi beroperasi saat aturan bobot kapal minimal 5.000 GT diterapkan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Kapasitas angkut kapal roro (roll on roll off) di Pelabuhan Bakauheni bakal lebih besar.

Hal ini seiring akan diterapkannya batasan bobot kapal yang beroperasi di Pelabuhan Bakauheni-Merak minimal 5.000 grosstone (GT) ke atas.

Kapal berbobot 5.000 GT ke atas memiliki kapasitas tampung lebih dari 200 unit kendaraan termasuk kendaraan besar seperti trailer, truk, bus, dan lainnya.

Namun jika kapal dibawah 5.000 GT, daya tampungnya maksimal 200 unit kendaraan saja bahkan bisa kurang dari itu.

Saat ini, ada 69 kapal roro yang beropasi di lintasan Selat Sunda jalur Pelabuhan Bakauheni-Merak.

Dari jumlah itu, hanya 60 kapal yang memiliki bobot 5.000 GT ke atas. Sebanyak 9 kapal di bawah 5.000 GT.

"Karena itu, yang 9 kapal ini bakal keluar dari lintasan, saat Peraturan Menteri Perhubungan No 88 Tahun 2014 tentang Pengaturan Ukuran Kapal pada Penyeberangan Merak-Bakauheni diberlakukan," jelas Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Cabang Bakauheni, Warsa, Rabu (31/7/2019).

Menurutnya, jika kapal berkapasitas besar, muatan kendaraan dan penumpang menjadi lebih besar.

Terhitung 23 Agustus 2019, 12 Kapal Tak Layani Penyeberangan Pelabuhan Bakauheni

Sehingga, mengurangi waktu tunggu penumpang terhadap kapal. Selain itu, kapal besar tidak terpengaruh cuaca.

"Misal ada gelombang tinggi. Kalau kapal kecil tidak bisa beroperasi. Tapi kalau kapal besar, bisa tetap jalan," jelas dia.

Saat ini, terus dia, pihaknya masih menunggu kapan peraturan tersebut akan diterapkan.

Informasi sebelumnya, peraturan akan diterapkan pada 23 Agustus nanti.

"Namun pemberitahuan resmi dari Kemenhub maupun Gapasdap Pusat belum kita terima," tambah Warsa.

Saat disinggung apakah berkurangnya jumlah kapal akan mempengaruhi layanan?

Warsa mengatakan, 60 kapal di atas 5.000 GT ini cukup untuk melayani penyeberangan Bakauheni-Merak.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved