Berita Luar Negeri
Facebook dan Google Masih Bisa Lacak Pengguna Pakai Mode Rahasia
Facebook, Googgle, dan Oracle ternyata masih menguntit aktivitas pengguna yang membuka situs asusila, sekalipun mengggunakan browser mode rahasia.
Itu artinya, masih banyak situs asusila yang tak terenkripsi, sehingga data pengguna yang disimpan rentan diretas.
Seakan hal yang wajar Ilustrasi(Thinkstockphotos) Pelacakan di situs web seakan sudah menjadi hal wajar.
Data yang dikumpulkan digunakan sebagai modal untuk profiling pengguna yang nantinya akan digunakan untuk menargetkan iklan.
Misalnya saja Google Analytics, mereka akan memasukkan lagi lalu lintas data ke situs mereka agar bisa memantau aktivitas browsing pengguna.
Kemudian Facebook, yang sedang disorot soal penggunaan data pribadi pengguna beberapa waktu lalu, disebut menggunakan "like" sebagai pelacak data yang akan dikembalikan lagi ke Facebook untuk membuat personalisasi konten bagi pengguna.
Namun, dilansir KompasTekno dari Business Insider, Jumat (2/8/2019), Facebook dan Google membantah bahwa data pengguna dipakai untuk kebutuhan marketing.
Google mengklaim bahwa tag (tanda) untuk layanan iklan tidak diizinkan untuk mengirim informasi yang bisa diidentifikasi secara pribadi ke Google.
Hal yang kurang lebih sama juga diungkap perwakilan Facebook bahwa penggunaan alat pelacak untuk tujuan bisnis di situs asusila, tidak diizinkan.
Sementara itu, Oracle belum memberikan tanggapannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com