Gadis Tewas Ditusuk Pacarnya Sebanyak 22 Kali, Ditemukan Setengah Bugil di Semak-semak di Bandung
Seorang gadis tewas ditusuk oleh pacarnya sebanyak 22 kali di Bandung. Peristiwa nahas gadis tewas ditusuk
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Seorang gadis tewas ditusuk oleh pacarnya sebanyak 22 kali di Bandung.
Pelaku FP alias Emplang, tega menusuk pacarnya hingga tewas seusai berhubungan intim.
Peristiwa nahas gadis tewas ditusuk sebanyak 22 kali tersebut terjadi Selasa, (6/8/2019).
Awalnya, pelaku yang warga Kabupaten Bandung tersebut mengajak korban yang masih berusia 18 tahun untuk bertemu.
Mereka bertemu di depan tempat biliar tak jauh dari rumah korban.
Sebelum pergi menemui pelaku, korban ditemani tetangganya yang bernama Ovi.
Korban pun sempat berpamitan kepada ibunya.
Setelah korban dan pelaku bertemu, Ovi kembali pulang.
• Bayi 1 Tahun Tewas Dibunuh Pengasuh, Pisau Dibiarkan Menancap di Tubuh
Pasangan sejoli itu kemudian jalan-jalan menggunakan motor pelaku.
Mereka keliling Cikancung.
Sesampainya di tanah lapang Jalan Raya Majalaya-Cicalengka, Kampung Cikasungka, Desa Cikasungka, Kecamatan Cikancung, keduanya sempat berhubungan intim.
"Menurut pengakuan pelaku, sekitar pukul 21.00 WIB, keduanya sempat berhubungan badan layaknya suami istri di semak-semak," kata Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/8/2019).
Selesai melakukan persetubuhan, pelaku langsung menganiaya korban menggunakan pisau dapur.
“Korban mengalami luka tusukan sebanyak 22 kali."
"Setelah korban tidak bergerak lagi, pelaku meninggalkannya begitu saja dan kembali ke kosannya," ucap Indra Hermawan.
Polisi kemudian mendapatkan laporan adanya temuan jasad wanita setengah bugil di semak belukar.
Jasad tersebut tampak berlumuran darah.
Berbekal informasi itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan.
• Janda Tewas Dibunuh Mahasiswa di Kamar Hotel, Terungkap Tas yang Selalu Dilindungi Korban
Penyelidikan pun berbuah hasil.
Kurang dari 24 jam, Unit Reskrim Polsek Cikancung dan Satuan Reskrim Polres Bandung berhasil menangkap pelaku pembunuhan.
Pelaku ditangkap di dekat pabrik sosis di Jalan Raya Majalaya–Cicalengka, Kampung Cikasungka, Desa Cikasungka, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Kamis (8/8/2019).
"Pelakunya merupakan teman dekatnya atau pacar dari korban," kata Indra.
Pelaku Emplang berhasil ditangkap di tempat indekosnya.
Lantaran melawan dan berusaha kabur, polisi melakukan tindakan tegas terukur melumpuhkan kakinya
“Melawan petugas saat dilakukan penangkapan, pelaku pembunuhan ditembak di bagian betis kaki kanan,” ucapnya.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa sepeda motor pelaku jenis Honda Beat warna hitam, sebilah pisau, satu buah ponsel, pakaian, sepatu milik pelaku, serta sandal jepit dan pakaian milik korban.
Akibat perbuatannya, pelaku diancam Pasal 240 dan atau 365 atau 338 KUHPidana.
"Ancamannya hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun," ujar Indra.
• Kencan Terakhir Siti Zulaeha Sebelum Dibunuh Dosen UNM dalam Mobil Daihatsu Terios
Gadis Penumpang Angkot Dibunuh
Sebelumnya, kasus pembunuhan terhadap gadis lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini terungkap.
Aparat kepolisian sudah menangkap tersangka pembunuhan.
Tersangka berinisial RH (25), adalah sopir angkutan kota (angkot).
RH adalah sopir angkot yang ditumpangi korban AUS (22).
Selain membunuh AUS, RH juga melakukan tindakan asusila terhadap korban.
Polres Sukabumi Kota akhirnya merilis tersangka kasus pembunuhan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), AUS (22).
Pelaku pembunuhan seorang pria berinisial RH (25).
Korban dibunuh dengan cara dicekik bagian lehernya di dalam angkutan umum colt mini jurusan Bogor-Cianjur di wilayah Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (21/7/2019) malam.
Sebelum mayatnya dibuang ke pematang sawah pinggir Jalan Sarasa Kampung Bungbulang Seulaeurih, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, tersangka RH melakukan perbuatan asusila terhadap korban.
"Antara tersangka dengan korban tidak saling kenal. Tersangka RH adalah sopir angkutan umum dan korban adalah penumpang," kata Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro dalam konferensi pers di tempat penemuan mayat Jalan Sarasa, Cibeureum, Senin (5/8/2019).
Dia menuturkan, aksi tersangka RH ini berawal dari niat mengambil dan menguasai barang-barang milik korban seperti ponsel.
Saat itu, korban merupakan satu penumpang yang tersisa hingga Cianjur.
Korban AUS ini naik angkutan umum jurusan Bogor-Cianjur berwarna putih plat biru dari Ciawi, Bogor.
Para penumpang pun naik turun hingga Cipanas.
Namun, akhirnya hingga Cianjur, penumpang hanya tinggal korban yang duduk di kursi depan, samping supir.
"Karena niatnya mengambil ponsel namun mengingat kondisi korban masih sadar, tersangka RH akhirnya berusaha melumpuhkan korban dengan cara membekap saluran pernapasan sampai dengan pingsan," tuturnya.
Setelah korbannya pingsan, lanjut Susatyo, tersangka mengambil barang-barang milik korban.
Lalu perjalanan kendaraannya melaju ke arah Sukabumi.
Sebelum sampai Sukaraja, tersangka membuang tas milik korban di wilayah Gekbrong.
Korban sempat berontak Dalam perjalanan menuju Sukabumi, di Sukaraja korban mulai bergerak dan mulai sadar.
Tersangka RH pun melakukan perbuatan asusila terhadap korban.
Namun, karena berontak akhirnya korban dicekik hingga meninggal dunia.
"Untuk menghilangkan barang bukti, korban dibuang di tempat ini di sekitar Cibeureum pada Minggu sekitar pukul 23:00 dan Senin pagi jenazah korban ditemukan warga," paparnya.
Saat ini perkaranya masih terus dalam pengembangan, tersangka RH masih diperiksa penyidik Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota.
Selain itu penyidik juga telah meminta keterangan dari para saksi sebanyak 15 orang.
Sebelumnya diberitakan sosok mayat perempuan ditemukan pinggir jalan di Kampung Bungbulang, Jalan Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).
Keterangan dihimpun Kompas.com, mayat tanpa identitas itu ditemukan pertama kali oleh seorang warga sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat itu, warga yang hendak menuju sawah melihat jenazah korban dalam keadaan nyaris telanjang.
Penemuan jasad perempuan tersebut langsung dilaporkan ke ketua RT setempat.
Setelah dicek bersama sejumlah warga lainnya, penemuan mayat dilaporkan ke Polsek Cibeureum.
Paman Amelia Bersyukur
Paman Amelia Ulfa Supandi (22), Gunalan (40), mengapresiasi tinggi terhadap pihak kepolisian Polresta Sukabumi yang telah menerjunkan tim terbaik untuk mengungkap kasus pembunuhan gadis cantik lulusan IPB asal Cianjur itu.
Ditemui di Cianjur, Gunalan mengatakan, pihaknya bersama orangtua Amelia diminta datang ke Polresta Sukabumi untuk melengkapi berkas dan keterangan dari pihak keluarga siang ini.
"Apresiasi tinggi untuk jajaran Polresta Sukabumi yang telah menerjunkan tim terbaik termasuk tim IT, karena kasus ini mempunyai petunjuk awal yang buram tapi mereka bisa mengungkap motif siapa pelakunya," ujar Gunalan, Senin (5/8/2019).
Gunalan mengatakan, misteri terbunuhnya Amelia sempat membuat simpang siur karena banyak kabar dan berita yang diterima pihak keluarga.
Menurutnya, semula keluarga menyangka bahwa ini adalah pembunuhan berencana, namun setelah pengungkapan, pihaknya mendapat keterangan yang terang benderang.
"Luar biasa kinerja kepolisian Polresta Sukabumi. Keluarga sempat bingung dengan misteri terbunuhnya Amelia, banyak dugaan dan prediksi yang membuat simpang siur. Semula kami menduga pembunuhan berencana," kata Gunala.
Mewakili keluarga, kata Gunala, berharap pelaku dapat hukuman seberat-beratnya.
"Saya melihat ada juga pasal maksimal hukuman mati, polisi sudah menyiapkan pasal berlapis, kalau bisa seberat-beratnya ini perlakuan biadab dan bajingan," kata Gunala.
Ia juga berharap semua media bantu mengawal ke persidangan sampai jatuh vonis hukuman.
• Soeharto Mau Dibunuh Pakai Racun Tikus, Ibu Tien Kunci Anak Perempuan yang Kemudian Menghilang
"Hari ini keluarga diminta datang ke Sukabumi untuk melengkapi keterangan berkas untuk naik ke kejaksaan," katanya.
Pemakaman Amelia Ulfa Supandi, lulusan IPB yang menjadi korban pembunuhan. (ferri amiril/tribun jabar)
Ia mengatakan, sepengetahuannya pelaku merupakan aktor tunggal dalam pembunuhan tersebut ada juga beberapa orang yang ditangkap masih terkait dengan kasus.
"Pelaku hanya satu karena yang lain penadahan penjualan telepon selular, katanya sudah berpindah tangan beberapa kali," kata Gunalan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Usai Berhubungan Badan, Pria Ini Tusuk Pacarnya 22 Kali hingga Tewas
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/gadis-tewas-ditusuk-pacarnya-sebanyak-22-kali-ditemukan-setengah-bugil-di-semak-semak-di-bandung.jpg)