Kongres PDIP 2019

Setelah Emoh 4 Kursi Menteri, Megawati Komentari Posisi Waketum dan Ketua Harian yang Diributkan

Apakah ibu takkan jadi ibu ketua umum lagi, apakah ibu akan menyerahkan kepada ketua harian. Apakah ibu akan bikin posisi wakil ketua umum.

Penulis: Beni Yulianto | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ilustrasi - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri saat berpidato dengan latar gambar Presiden pertama RI, Soekarno, yang juga ayahnya. 

Sebab sebuah perusahaan adalah milik pribadi, dimana pekerja bisa dipecat dan direkrut setiap waktu.

Kondisi itu berbeda bila di pemerintahan. Dimana dia harus bisa mengendalikan pegawai negeri sipil (PNS).

"PNS ini, dia stay. Dia membentuk karir dari bawah," ujar Megawati.

Maka itu, Megawati minta sebaiknya dikotomi tua dan muda tak diberlakukan dalam konteks kabinet pemerintahan ke depan.

Soal kemampuan di politik, Megawati menjelaskan bahwa seseorang itu minimal harus bekerja mendapatkan rekomendasi partai.

Setelah itu, harus bekerja keras lagi ketika turun di masyarakat.

Dan ketika terpilih dan bekerja di parlemen, dia akan tahu bagaimana sulitnya membuat undang-undang karena harus melobil sekial parpol.

"Jadi dia harus berkomunikasi dengan banyak pihak. Artinya dia berpengalaman," jelas Megawati.

Megawati, Kembali Komandoi PDIP dan Jadi Ketum Terlama di Indonesia. Sebut Prabowo Hangatkan Kongres

Megawati Akrab dengan Prabowo di Kongres, SBY Tidak Diundang dengan Alasan Ini

"Saya harap media bisa memberi penjelasan kepada rakyat untuk bisa tahu apakah seseorang itu benar-benar mampu dan memiliki pengalaman untuk menjadi pemimpinnya," tutupnya. (tribunnews.com)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Megawati Menolak Posisi Waketum dan Ketua Harian di DPP PDIP

Sumber: Tribunnews
Tags
Megawati
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved