Wanita Bergulat Tangkap Ular Piton dengan Tangan Kosong, Disaksikan Anak-anak
Seorang guru wanita di SMPN 5 Tobadakan, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, bergulat menangkap ular piton yang masuk ke dalam sekolah.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Heribertus Sulis
Warga desa yang sedang mencari belut, awalnya menyangka ular yang melintang di sebuah aliran kali kecil itu adalah batung kayu tua.
Namun setelah seorang warga menyentuhnya, ular itu bergerak, membuat warga panik.

Setelah berhasil menaklukannya, warga menghubungi kebun binatang Pariaman, namun kebun binatang itu menolak menampungnya karena sudah kelebihan hewan penghuni, lapor AFP.
Akhirnya warga Pucuang Anam itu membuat kandang besar, dan menempatkan ular raksasa itu di sana -yang direkam pula oleh Ronal Efendi Coto dan disiarkan langsung melalui Facebook Live.
BBC News Indonesia sudah berusaha menghubungi Ronal Efendi Coto dan warga lain, namun belum mendapat respons.
Namun kepada AFP, ia mengatakan, "Sementara ini kami taruh saja ular itu di kandang, biar warga yang penasaran bisa melihatnya," kata Ronal kepada AFP.
Ini merupakan peristiwa kesekian kalinya penemuan ular raksasa oleh warga di pelosok Indonesia.
Sebelumnya pada 14 Juni lalu, seekor sanca kembang sepanjang tujuh meter memangsa seorang perempuan berusia 54 tahun di Muna, Sulawesi Tenggara.

Jasad Wa Tiba, perempuan itu, ditemukan dalam tubuh seekor ular sanca, setelah ia hilang sehari sebelumnya.
Penduduk desa yang menemukan ular sanca itu membujur dengan perut penuh, membedah perutnya dan menemukan perempuan malang itu di dalamnya.
Hal yang sama terjadi Maret 2017, di desa Salubiro, Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, seekor ular berukuran sama, menelan seorang petani.
Penduduk yang mencari petani yang hilang itu menemukannya di dalam perut ular itu.
Berbeda dengan yang terjadi pada awal Oktober 2017, ketika seorang warga Sungai Akar, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, bertarung dengan seekor ular sanca sejenis, sepanjang tujuh meter.

Sebagaimana terjadi baru saja di Pariaman, saat itu pun, Robert Nababan, warga yang menemukannya, awalnya menyangka ular itu adalah pokok kayu tua.
Pada waktu itu, Robert, dibantu sejumlah warga lain, bergulat dengan ular itu yang sempat menggigitnya. Mereka baru berhasil melepaskan gigitan ular itu dari tangan Robert setelah bertarung selama sekitar 10 menit.
Nasib ular itu berakhir malang dibunuh dan menjadi santapan warga.