Kesaksian Jemaah Haji asal Lampung soal Heboh Video Banjir di Makkah
Haris Batani, jemaah haji asal Lampung yang saat ini sedang berada di Tanah Suci, memberikan penjelasan terkait banjir di Makkah.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Kesaksian Jemaah Haji asal Lampung soal Heboh Video Banjir di Makkah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Belakangan masyarakat dihebohkan dengan beredarnya video banjir di Mina dan Makkah melalui aplikasi WhatsApp.
Benarkah peristiwa tersebut terjadi atau hanya hoaks?
Haris Batani (45), jemaah haji asal Lampung yang saat ini sedang berada di Tanah Suci, memberikan penjelasan terkait banjir di Makkah.
Haris mengatakan, video banjir di Makkah dan Mina yang beredar memang benar adanya.
"Namun, keterangan yang disampaikan terlalu didramatisir. Mungkin biar ditonton banyak orang," kata Haris melalui pesan WhatsApp, Rabu (14/8/2019).
Menurut dia, kawasan Makkah memang diguyur hujan deras dalam tiga hari terakhir.
Namun, kata warga Way Halim Permai, Bandar Lampung ini, genangan air langsung surut.
"Makkah tiga hari berturut-turut hujan di sore hari. Kemarin hujannya agak lebih deras. Tapi, genangan air segera menyurut," kata Haris.
Selain banjir, terus dia, Makkah dan sekitarnya juga dilanda angin kencang.
"Kota Makkah dikeliling bukit-bukit batu. Di Makkah jarang sekali terjadi hujan. Jadi ketinggian tumpahan air dari bukit atau atap bangunan terlihat seperti air bah. Padahal, ya biasa aja curahan air akibat hujan deras," tutur Haris.
• Viral Video Banjir di Mina, Fakta atau Hoaks? Ini Hasil Penelusuran dan Pengakuan Jemaah Haji
• Viral Video Banjir di Mina Saat Ibadah Haji, Kementerian Agama Beri Penjelasan
Menurut dia, kawasan Makkah memang diguyur hujan deras dalam tiga hari terakhir.
Namun, kata warga Way Halim Permai, Bandar Lampung ini, genangan air langsung surut.
"Makkah tiga hari berturut-turut hujan di sore hari. Kemarin hujannya agak lebih deras. Tapi, genangan air segera menyurut," kata Haris melalui pesan WhatsApp, Rabu (14/8/2019).
Haris menjelaskan, hanya sebagian jemaah asal Indonesia yang merasakan genangan banjir, yakni pada saat nafar tsani.
Sementara Haris dan jemaah lain yang melaksanakan nafar awal tidak mengalaminya.
Nafar adalah bagian dari rangkaian ibadah haji yang berarti meninggalkan Mina ke pada hari-hari tasyrik menuju ke Makkah.
Nafar dibagi menjadi dua, yakni nafar awal dan nafar tsani.
"Jemaah haji yang ngambil nafar awal nggak ngalami banjir maupun genangan. Saya termasuk jemaah nafar awal. Sementara yang mengalami sedikit genangan itu jemaah nafar tsani," beber Haris.
"Melontar jumrahnya lebih awal. Jadi setelah mabit di Musdalifah langsung melontar jumrah aqabah. Karena lebih awal, maka selesainya lebih cepat," lanjutnya.
Meski begitu, lanjut Haris, para jemaah haji malah mensyukuri turunnya hujan.
"Alhamdulillah, jemaah haji serta penduduk Makkah menyikapinya biasa saja. Malahan ketika hujan banyak yang sengaja bersyukur sambil berdoa," tuturnya.
Dengan suhu yang sedikit menurun, Haris berharap proses ibadahnya dapat semakin khusyuk.
"Insya Allah para jemaah haji Indonesia makin semangat beribadah di Tanah Suci Makkah," ucap Haris.

Penjelasan Kemenag
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Daerah Kerja Makkah Kementerian Agama Subhan Cholid membenarkan bahwa Makkah dan Mina sempat diguyur hujan deras pada Senin (12/8/2019).
Untuk mengantisipasi korsleting, sempat ada pemadaman listrik di kantor maktab, yaitu kantor yang mengatur urusan ibadah haji.
Hal tersebut disampaikan Subhan dalam video live di Facebook resmi Kementerian Agama, Selasa (13/8/2019) malam.
"Ada beberapa maktab yang listriknya dimatikan untuk menghindari korslet akibat genangan air," ujar Subhan dalam tayangan tersebut.
Namun, Subhan membantah hujan tersebut menyebabkan banjir di Tanah Suci.
Memang ada genangan di beberapa titik, namun tidak sampai membuat jemaah keluar dari tenda.
Ada sebagian karpet yang basah, kemudian bagian yang basah itu dilipat.
Hal ini sekaligus membantah informasi yang beredar di media sosial, bahwa Mina, Arab Saudi, dilanda banjir.
Bahkan, beredar juga foto-foto serta video.
• Kisah Veteran asal Bandar Lampung yang Meninggal Dunia di Tanah Suci
Subhan mengaku tak tahu di mana dan kapan peristiwa itu terjadi.
Yang jelas, bukan saat hujan deras kemarin.
"Video-video yang beredar itu entah kejadian kapan," kata Subhan.
Selama hujan berlangsung, jemaah diimbau untuk tetap di tenda.
Pihak keamanan setempat juga mematikan peralatan elektronik yang berada di luar, seperti eskalator agar tak terjadi korsleting.
Subhan memastikan WNI tak ada yang mengalami kerugian atau sakit.
Pelayanan terhadap jemaah haji juga berlangsung sebagaimana yang direncanakan.
"Alhamdulillah jemaah baik-baik saja. Layanan yang diberikan ke jemaah, akomodasi, konsumsi, transportasi, berjalan baik," kata Subhan.
Sebelumnya diberitakan, viral video berdurasi 11 detik itu terlihat jemaah berbondong-bondong berjalan melewati air setinggi hampir selutut orang dewasa.
Video ini dibagikan dengan narasi bahwa tengah terjadi banjir di Mina.
Sebagaimana dikutip Antara, hujan deras tersebut sempat menyebabkan banjir sesaat di beberapa titik di Mina, termasuk terowongan Muashim.
Namun, kejadian itu tidak memakan korban jiwa dan tidak berdampak atau menyebabkan jemaah sakit termasuk jemaah dari Indonesia yang dipastikan dalam keadaan baik.
Kepala Satuan Tugas Mina Akhmad Djauhari di Mina menegaskan, pihaknya terus memantau dampak dari hujan deras yang terjadi di Mina, Senin sore (12/8/2019) yang mengakibatkan beberapa tenda jemaah Indonesia kemasukan air.
“Tapi sampai saat ini tidak ada laporan kesakitan jemaah sebagai dampak hujan kemarin,” kata dia. (Tribunlampung.co.id/Daniel Tri Hardanto)