Viral Seorang Anak Yatim Calon Paskibraka Mendadak Digantikan Putra Bupati, yang Tak Ikut Seleksi
Cita-cita Koko Ardiansyah untuk menjadi tim pasukan pengibar bendera pusaka (paskibaraka), pada aara peringatan HUT RI Ke-74 di Kabupaten Labuhan Batu
Penulis: Romi Rinando | Editor: muhammadazhim
"Untuk bupati sendiri, itu adalah kebijakan untuk pembinaan kedisiplinan dan juga untuk menyalurkan bakat anak tersebut," jelas Awaludin.
Namun, saat ditanya terkait Koko yang dikeluarkan secara sepihak dari tim paskibraka kabupaten, ia enggan menjawab.
Awaluddin mengaku tidak bisa menjawab hal tersebut karena bukan wewenangnya.
"Kalau itu kebijakan dari pimpinan kita, kalau sejauh ini mengenai itu pimpinan yang bisa menjelaskan hal itu," jelas Awaludin.
Lihat video berikut:
Kabar tersebut viral melalui aku Instagram @labuhanbatupunyacerita yang diunggah pada Selasa (13/8/2019).
Pada unggahan tersebut diketahui alasan Koko sangat kecewa, dengan keputusan mengeluarkan dirinya dari tim paskibra.
"Ya kecewa sedih semua deh kak. Karena saya pikirkan dengan ikut itu, saya dapat sertifikatnya, jadi saya pikir untuk mendaftar sebagai anggota TNI jadi gampang. Jadi karena sekarang gagal, mau bagaimana lagi lah kak, kecewa," ucap Koko.
Pada akhir wawancara Koko berharap agar kedepannya panitia bisa lebih adil.
Menurutnya panitia bersikap tidak adil, menggantikan dirinya dengan orang yang tidak mengikuti seleksi sama sekali.
"Ya kalau untuk panitia, kalau bisa yang lebih adil lagi. Kalau memang menggantikan saya, gantikan dengan yang ikut seleksi yang lebih pantas dari saya. Jangan yang enggak ikut seleksi dimasukan waktu karantina," jelasnya.
Dilansir dari Tribun Jabar Koko diketahui merupakan pelajar Siswa SMK Negeri 2 Rantau Utara.
Dalam video tersebut koko menceritakan perjuangannya sebelum akhirnya terpilih menjadi anggota paskibra kabupaten.
"Mulai pertama sampai akhir fisik terus. Tahap terakhir terus pengumuman ke sekolah. Nama saya ada di nomor 29," tuturnya seperti dilansir Facebook Yuni Rusmini.
Koko sempat bergembira saat ia dipanggil untuk mengikuti pengukuran baju dan sepatu yang menandakan mimpinya tinggal selangkah lagi.