Tribun Bandar Lampung
Empat Anak Diduga Jadi Korban Pencabulan Oknum Guru Ngaji, Polresta Balam Masih Lakukan Penyelidikan
Polresta Bandar Lampung masih menyelidiki MY, oknum guru ngaji warga Gulak-Galik, Telukbetung Utara yang diduga mencabuli empat muridnya.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Polresta Bandar Lampung masih melakukan penyelidikan terhadap MY, oknum guru ngaji warga Gulak-Galik, Telukbetung Utara yang diduga mencabuli empat korban yang masih anak-anak.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rosef Efendi saat dihubungi Tribun Lampung, Kamis (22/8/2019) mengatakan, saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus asusila tersebut.
"Jadi kita sekarang sedang melakukan penyelidikan," katanya.
Tuti, bibi korban saat ditemui di rumahnya, Kamis (22/8/2019) mengatakan, sangat resah jika MY tidak ditangkap.
"Saya mewakili korban meminta agar polisi segera menangkap oknum tersebut," katanya
Menurutnya, keponakan SA (7), diketahui mendapatkan perlakuan asusila dari guru mengajinya itu sudah lama.
Mula ketahuan pada tanggal 16 Agustus lalu, ketika keponakannya itu merasa sakit di bagian kemaluannya setelah mandi.
Sang ibu langsung menanyai korban dan ia mengaku mendapatkan perlakuan tak senonoh dari sang guru ngaji.
Tuti mengatakan, saat kejadian keponakannya itu mengaji dan dilihatin MY.
Saat itu meski tangan kanannya di atas belajar membaca Iqra, tapi tangan kiri MY memasukan jarinya ke organ intim keponakannya itu.
"Ini perbuatan sungguh keji dan pelaku harus segera ditangkap. Kami meminta polisi segera menangkap, kami keluarga sudah sabar tapi gak tahu keluarga korban yang lainnya," katanya
• Usai Berbuat Cabul Sang Paman Keluarkan Ancaman, Gadis 13 Tahun Sempat Nekat Coba Bunuh Diri
Ia mengakaan, pada malam harinya korban hingga bhabinkamtibmas dan ketua pemuda sudah berkumpul di rumah Ketua RT Marlina.
Memang pada malam itu oknum MY mengakui perbuatannya karena khilaf dan saat itu massa sudah banyak.
Kemudian pada 17 Agustus itu, keluarganya langsung melaporkan kejadian itu ke Polresta Bandar Lampung dan disarankan ke RS Bhayangkara untuk visum.
Akhirnya pada tes tersebut terbukti selaput dara keponakan mengalami luka.
Kemudian tiga korban lainnya KA, KI, dan DA juga melaporkan kejadian ini dan juga visum.
Hasilnya pun sama selaput dara ketiga korban mengalami rusak.
Sementara Herman, paman korban mengatakan, apabila Polresta Bandar Lampung tak mampu menangani perkara ini, dirinya akan melapor ke Mabes Polri.
"Jangan seperti kami pihak keluarga meminta keadilan. Ini sudah berlarut-larut dan lama kenapa masih saja pembiaran kepada oknum guru tersebut," katanya
• Dituduh Cabuli Rekan Sesama Partai, Ini Respons Anggota DPRD Pringsewu yang Baru Dilantik
Ia mengatakan, korban yang melaporkan ini baru empat orang dan sebenarnya korban masih banyak lagi tapi tidak melaporkan kejadian tersebut.
Ketua RT di Gulak-Galik Telukbetung Utara Marlina mengatakan, dirinya sebagai pamong sudah melakukan mediasi antara kedua belah pihak.
"Saya sudah memberi ruang kepada korban dan oknum ini berbicara. Memang oknum ini sudah lama menjadi guru ngaji di lingkungan kami," katanya
Semua kembali diserahkan kepada polisi untuk menindak tegas oknum guru ngaji ini.
(tribunlampung.co.id/bayu saputra)