Otak Pembunuh Driver Taksi Online Tertangkap, Utang Jenderal Ini Terbayar Lunas
Otak Pembunuh Driver Taksi Online Tertangkap, Utang Jenderal Ini Terbayar Lunas.
2. Ayah Sopyan Lega
Tertangkapnya tersangka Akbar (34) yang menjadi otak pembunuhan terhadap driver online Kgs Sopyan membuat keluarga besar Sopyan mengucapkan syukur.
Terlebih istri Sopyan, Fitriani mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumsel dan jajarannya sudah menangkap perampok disertai pembunuhan terhadap suaminya.
"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kapolda yang menangkap pelaku Akbar. Satu harapan saya, pelaku Akbar ini bisa dihukum mati," ungkapnya.
Tak hanya istri Sopyan, bapak sopyan yakni H Kgs Roni juga mengungkapkan terima kasih atas kerja keras Polda Sumsel atas menangkap pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap anaknya.
"Kami minta, pelaku itu dihukum mati. Nyawa dibayar nyawa," ungkapnya lirih.
3. Pernah Jadi Driver Online
Terungkap, sebelum tega merampok dan membunuh Sopyan yang merupakan driver taksi online, Akbar Al Farizi (34) otak kejahatan keji itu mengaku juga pernah menjajal pekerjaan sebagai driver taksi online.
Akbar juga mengaku sempat bekerja sebagai sopir di dinas Pekerjaan Umum (PU) kabupaten Muratara.
Lantas apakah yang menjadi alasan Akbar tega sampai melakukan merampok dan membunuh Sopyan yang juga pernah satu jenis pekerjaan dengannya ?
Kepada Tribunsumsel.com, Akbar mengaku dia dan ketiga rekannya yang lain tidak sengaja membunuh Sopyan saat akan merampok korban.
"Itu tidak sengaja, pokoknya kami datang ke Palembang intinya mau cari uang. Tapi bukan untuk merampok driver online. Tapi misalnya ada motor orang yang lengah bisa kami ambil,"ucap Akbar saat ditemui di mapolda Sumsel, Rabu (21/8/2019).
Dikatakan Akbar, niat untuk merampok di kota Palembang muncul dari inisiatifnya bersama Ridwan alias Redho (42) yang sebelumnya sudah tertangkap dan dijatuhi vonis hukuman mati oleh hakim pengadilan negeri kelas 1 A khusus kota Palembang.
Tak hanya itu, rekannya yang lain yakni Acuandra alias Acun (21) yang sebelumnya juga divonis mati dan
Franata alias fran (16) yang divonis 10 bulan, dikatakan Akbar sangat menerima dengan baik ajakan untuk melakukan aksi perampokan.
"Memang berencana untuk merampok, jadi tiga teman saya yang lain mau sama mau untuk merampok. Kalau memang tidak mau, pasti tidak akan jadi,"ujarnya.