Warga Berbondong-bondong Tinggalkan Desa di Pulau Jawa, Ini Penyebabnya
Abrasi yang menempa desa selama 20 tahun lebih, membuat para warganya memilih mengungsi dan berpindah kediaman.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah foto menunjukkan bagaimana perubahan iklim, dampak pemanasan global, abrasi pantai menggerus perkampungan pinggir pantai.
Perubahan iklim selalu membawa dampak buruk bagi manusia, entah suhu panas yang makin meningkat, es di kutub yang mulai mencair sehingga membuat permukaan air makin tinggi, dan lainnya.
Salah satu contoh nyata dari perubahan iklim ini bisa dilihat di sebuah desa di Tanah Jawa.
Foto ini diambil oleh Antara Foto disebuah Desa di pucuk utara Demak, JawaTengah.
Abrasi yang menempa desa selama 20 tahun lebih, membuat para warganya memilih mengungsi dan berpindah kediaman.
Warga Dusun Rejosari Senik, Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah tengah lama ditinggalkan penghuninya.
Banjir rob mulai dirasakan warga pada tahun 1995.
Kemudian ketika banjir rob semakin parah dan menenggelamkan rumah warga pada tahun 2006, berbondong-bondong warga meninggalkan desa ini.
Terlihat dari foto udara tersebut beragam bangunan mulai dari rumah dan tempat ibadah tampak usang dan rusak tak berpenghuni.
Sebelum banjir rob melanda, sekitar tahun 2006 ke bawah, kurang lebih terdapat 206 kepala keluarga tinggal di Desa Bedono.
Tapi, saat ini hanya tersisa satu kepala keluarga yang tinggal di desa itu.

Dia masih melakukan beberapa aktifitas di rumahnya yang terletak di antara rumah-rumah tak berpenghuni.
Melansir dari BBC Pastijah tinggal bersama suami, ketiga anak, dan mertuanya.
• Kita Enggak Sedot Pasir di Pinggir Pantai, Jadi Engak Mungkin Abrasi
• Abrasi Pantai Ancam Kediaman Warga Dusun Bunut
"Ya tidak apa-apa. Masih suka di sini. Pekerjaan bapaknya kan ... kalau mau di daratan tak bisa. Kebon sawah tak punya. Kalau nelayan kan luas lautannya,” jelas Pastijah, kepada BBC. (Mahmud Zulfikar/Fotokita.id)
Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul foto-desa-di-tanah-jawa-ini-ditinggalkan-penghuninya-ini-bukti-nyata-perubahan-iklim-yang-merugikan-manusia