Tribun Pringsewu
8 Lifter Padepokan Gajah Lampung Pringsewu Lolos PON 2020
Sebanyak delapan dari 11 lifter angkat besi Padepokan Gajah Lampung, Pringsewu lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan Cahyono
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,PRINGSEWU - Sebanyak delapan dari 11 lifter angkat besi Padepokan Gajah Lampung, Pringsewu lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
Itu pasca mereka mengikuti Pra PON 2019 Cabor Angkat Besi 20-24 Agustus 2019 di GOR Tri Lomba Juang, Jalan Pajajaran, Bandung.
Dari delapan lifter yang lolos, lima diantaranya lifter putra yakni, Halim Setiawan kelas 61 kilogram (Kg) saat mengikuti Pra PON memperoleh medali perak dari angkatan total (clean and jerk dan snath).
Kemudian Tunggal Arianto kelas 81 Kg putra mendapat peringkat tiga (perunggu). Prestasi yang sama ditorehkan oleh Roy Samsul Bahri di kelas 96 Kg putra (perunggu).
Atlet lainnya Rahman Hidayat kelas 109 Kg putra yang duduk di peringkat tiga (perunggu) dan Bayu Saputra kelas 109+ yang berhasil meraih perak.
• Dulang Suara Tertinggi di Pringsewu, Maulana M Lahudin Berusaha Tetap Membumi
Lifter perempuan terdiri dari Beti Feriyani yang turun di kelas 87 Kg putri dengan capaian medali perak dan Fena Yuliani kelas 76 Kg putri yang juga meraih perak.
Lalu, Nurvinata Sari kelas 59 kg putri yang duduk di peringkat empat. Tiket PON Papua 2020 diperuntukkan bagi peraih juara 1-5 Pra PON 2019.
Salah satu lifter yang lolos ke PON Papua 2020, Roy Samsul Bahri mengatakan, pencapaiannya di Pra PON 2019 ini lebih baik dari sebelumnya, 2016 di Jawa Barat. Periode sebelumnya, Roy tidak lolos ke PON.
Meskipun sudah memiliki tiket PON Papua 2020, Roy mengaku bila hasil tersebut belum sebagai hasil yang memuaskan.
"Namanya atlet, ingin pencapaian yang terbaik," ujarnya saat ditemui di Padepokan Gajah Lampung, Selasa (27/8/2019).
• Banyak Jajanan Sekolah di Pringsewu Mengandung Zat Berbahaya, Dinas Ketahanan Pangan Warning Kantin!
Sedangkan Halim Setiawa bertanding satu kelas dengan peraih emas Piala Dunia Angkat Besi 2019 Eko Yuli Irawan pada Pra PON tersebut. Halim mendapat peringkat perak, di bawah seniornya tersebut.
“Senang tapi masih belum puas dengan hasil angkatannya. Optimistis, saatnya nanti (PON) bisa naik mendapat emas," ujarnya.
Sedangkan Rahman Hidayat yang tiga kali meraih juara PON mengatakan masih meraba-raba. Pasalnya, kali ini dia turun di kelas baru, 109 Kg, meningkat dari kelas sebelumnya 96 Kg.
“Hasil kemarin (Pra Pon) belum puas arena belum mendapatkan emas. Saya kan memperisapkan diri untuk menghadapi PON Papua,” paparnya.
Terkait target medali PON 2020, Pelatih Angkat Besi Lampung Edi Susanto menyatakan, pihaknya sampai saat ini belum memiliki misi khusus. Alasannya, persaingan antar lifter berbagai provinsi cukup merata. (dik)
Posisi Belum Aman
• Kemarau, Petani di Pringsewu Hanya Panen 4 Karung dari Setengah Hektare Sawah
Pelatih Angkat Besi Lampung Edi Susanto menyampaikan, lifter yang berhasil meraih tiket PON Papua 2020 posisinya belum aman.
"Sama-sama tidak ada yang aman, baik kita maupun lawan kita. Maka jangan bangga dengan saat ini yang meraih juara satu, dua dan tiga (Pra PON). Karena mereka pun belum tentu aman," tukasnya.
Edi menilai, dalam pertandingan Pra PON kemarin tidak ada yang bertanding secara maksimal. Pasalnya, ada yang cedera dan ada sudah terlalu senior.
Merujuk kondisi tersebut, ia meminta anak didiknya jangan sampai merasa sudah aman dan puas di Pra PON. “Di PON belum tentu mendapat juara kalau tidak betul-betul menyiapkan diri,” ujarnya. (*)