Tribun Pringsewu

Banyak Jajanan Sekolah di Pringsewu Mengandung Zat Berbahaya, Dinas Ketahanan Pangan Warning Kantin!

Dinas Ketahanan Pangan Pringsewu menyebutkan bila di tempat penjualan jajanan sekolah masih banyak ditemukan makanan mengandung zat pewarna terlarang.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUN LAMPUNG/ROBERTUS DIDIK
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tabrani Mahfi memberi pembinaan kepada sejumlah pedagang jajanan di sekolah dan guru UKS di Balai Pekon Sidoharjo, Senin (26/8/2019). 

Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Dinas Ketahanan Pangan Pringsewu menyebutkan bila di tempat penjualan jajanan (kantin) sekolah masih banyak ditemukan makanan mengandung zat pewarna terlarang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pringsewu Tabrani Mahfi meminta penjual jajanan anak sekolah supaya jangan menjual jajanan yang mengandung bahan dilarang.

"Jenis jajanan banyak, seperti yang merah-merah itu, mutiara. Banyak juga bakso yang menggunakan borak, kemudian bahan pengawet lainnya seperti formalin," kata Tabrani saat ditemui di acara Pembinaan Penjual Jajanan Anak Sekolah di Balai Pekon Sidoharjo, Senin (26/8/2019).

Dia berpesan agar, penjual jajanan di sekolah jangan hanya melihat dari segi bisnis dalam berdagang.

Tapi, kata dia, juga mementingkan segi keamanan dari barang yang dijual tersebut terhadap kesehatan.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengecek ke para pedagang dalam rangka melakukan pembinaan.

"Kalau berkali-kali nggak ada perubahan, akan ada tindakkan, kami laporkan kepada yang berwajib," kata Tabrani.

Pembinaan dihadiri oleh sejumlah guru UKS dan pedagang di kantin sejumlah SD Kabupaten Pringsewu.

Penjual Jajanan di Sekolah Pringsewu Disinyalir Jual Makanan Berbahan Boraks

Kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber dari BPOM Bandar Lampung Sri Wulan Mega.

Sri Wulan mengatakan, dalam mengantisipasi jajajanan dengan bahan berbahaya di sekolah, memerlukan sebuah Tim Menjamin Keamanan Pangan Sekolah dan komunitas dalam mendukung penjaminan keamanan pangan.

Dia mengungkapkan tim yang menjamin keamanan pangan tersebut mandiri dan bertanggungjawab kepada kepala sekolah.

Sri Wulan menyarankan supaya yang memimpin tim tersebut adalah guru UKS yang beranggotakan guru, perwakilan orang tua murid dan kelompok siswa.

Kemudian didukung orang tua murid yang berperan sebagai anggota komunitas sekolah dalam penjaminan keamanan pangan.

Yakni dengan cara mendukung upaya peningkatan keamanan pangan sekolah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved