Tribun Pringsewu
Banyak Jajanan Sekolah di Pringsewu Mengandung Zat Berbahaya, Dinas Ketahanan Pangan Warning Kantin!
Dinas Ketahanan Pangan Pringsewu menyebutkan bila di tempat penjualan jajanan sekolah masih banyak ditemukan makanan mengandung zat pewarna terlarang.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Teguh Prasetyo
Kemudian, membiasakan anak-anaknya untuk berprilaku sehat, dan menyiapkan bekal makanan yang aman untuk dibawa anaknya ke sekolah. Serta menangani anak yang sakit dengan tepat.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Pemkab Pringsewu John Drawardi mengungkapkan dalam PP Nomor 28 Tahun 2014 tentang Keamanan,Mutu, dan Gizi Pangan menyebutkan bahwa pangan yang aman, bermutu, dan bergizi seimbang sangat penting bagi pertumbuhan.
• Bocah 5 Tahun Meninggal Usai Makan Jajanan Warung Rp 500, Begini Penjelasan Dokter
Selain itu, kata dia, juga penting bagi pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan serta peningkatan kecerdasan bangsa.
Dia berharap penanganan keamanan pangan diarahkan untuk dapat menjamin tersedianya pangan yang aman terutama pangan yang segar untuk dikonsumsi masyarakat.
Namun, John Drawardi mengungkapkan bila masyarakat pada umumnya belum memahami pentingnya mengonsumsi pangan yang aman, baik itu penjual maupun pembeli.
Dia tidak hanya menyoroti terkait beredarnya jajanan anak sekolah yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti borax, rodhamin, dan methanil yelow.
Melainkan juga menyoroti soal penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan aturan, yang diterapkan pada proses budidaya tanaman yang berdampak residu pestisida pada pangan segar.
Dapat Akibatkan Sakit
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pringsewu Tabrani Mahfi mengungkapkan bila anak-anak cenderung lebih suka jajan makanan berwarna menarik.
Namun, kata dia,makanan dengan corak mencolok biasanya menggunakan pewarna yang berbahaya seperti pewarna tekstil.
"Karena namanya anak-anak pemikiran belum panjang, maka kalau menarik bagi mereka dibeli," ujar Tabrani.
• Edukasi Anak Pilih Jajanan Sehat
Sehingga, tambah Tabrani, anak-anak ini belum memikirkan akibatnya nanti.
Oleh karena itu lah, dia meminta kepada penjual supaya memperhatikan imbauan Dinas Ketahanan Pangan.
Dia membeberkan dampak yang diakibatkan karena mengonsumsi makanan terdapat kandungan bahan dilarang tersebut tidak sepontan.
Menurut dia, dampak yang dirasakan jangka panjang. Lama kelamaan akan mudah terkena penyakit.
Setidaknya, tambah dia, jajanan yang tidak aman dapat mengakibatkan diare.
(tribunlampung.co.id/robertus didik)