Tribun Lampung Selatan

Harga Rumput Laut Kering Melonjak Akibat Kemarau Rp 12 Ribu - 15 Ribu per Kilogram

Kemarau panjang yang terjadi saat ini membawa berkah tersendiri bagi pembudidaya rumput laut di wilayah pesisir kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
petani rumput laut di Ketapang - Harga Rumput Laut Kering Melonjak Akibat Kemarau Rp 12 Ribu - 15 Ribu per Kilogram 

Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Kemarau panjang yang terjadi saat ini membawa berkah tersendiri bagi pembudidaya rumput laut di wilayah pesisir kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.

Pasalnya dengan panas yang cukup, pembudidaya rumput laut bisa menjemur hingga kekeringan yang maksimal.  Sehingga harga rumput laut pun lebih baik dari biasanya.

“Harga saat ini kisaran Rp 12 ribu – Rp 15 ribu per kilogram. Bahkan bisa lebih karena kekeringannya bagus,” kata Romli seorang pembudidaya rumput laut di desa Sumur, senin (26/8).

Menurut dirinya, kemarau bisa membuat kualitas penjemuran rumput laut menjadi lebih baik. Sehingga terhindar dari kerusakan karena kekeringan yang kurang baik akibat hujan.

“Sekarang cukup 2-3 hari untuk menjemur rumput laut sudah kering. Biasanya bisa sampai sepekan,” terang dirinya.

Berita Tribun Lampung Terpopuler Senin 26 Agustus 2019, Sopir Travel Wanita Dilecehkan Penumpang

Tidak hanya kekeringan yang bisa lebih baik.  Hasil panen petani pembudidaya rumput laut pun cukupbaik. Untuk di pesisir kecamatan Ketapang biasanya banyak yang membudidayakan jenis rumput laut spilosom dan katoni.

Berita Perseru Badak Lampung Terbaru, Pemain Anyar Laskar Saburai asal Australia Gabung Latihan

“Kalau untuk harga jenis katoni lebih mahal. Bisa mencapai Rp. 22 ribu perkilogram. Kalau jenis spilosom biasanya paling tinggi Rp. 15 ribu perkilogram,” Lukman pembudidaya lainnya di pesisir kecamatan Ketapang.

Untuk hasil sendiri, saat ini pembudidaya bisa menghasilkan panen hingga 3 ton. Ini menjadi yang cukup baik, mengingat serangan hama pun relatif sedikit. Sehingga para pembudidaya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. 

(Tribunlampung.co.id/dedi sutomo)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved