Tribun Bandar Lampung
Rekannya Tewas Dihajar Massa, Begini Kondisi Terakhir Pelaku Curanmor yang Selamat
Satu terduga pelaku curanmor yang sempat dihajar massa di Bumi Waras segera dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Rekannya Tewas Dihajar Massa, Begini Kondisi Terakhir Pelaku Curanmor yang Selamat
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satu terduga pelaku curanmor yang sempat dihajar massa di Bumi Waras segera dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Wandi (25), warga Lampung Timur, sempat tak sadar diri setelah dihajar massa.
Sementara jenazah rekannya, Hermansyah (37), sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rosef Efendi mengatakan, terduga pelaku curanmor atas nama Wandi sudah siuman setelah sempat tak sadarkan diri.
"Akan dipindah ke RS Bhayangkara untuk perawatan lanjutan, dan setelah sembuh akan diproses," kata Rosef, Senin, 2 September 2019.

Rosef juga memastikan Hermansyah sudah meninggal dunia.
"Tadi malam meninggal dunia. Sudah kami komunikasikan dengan pihak keluarga dan sudah diurus serta dimakamkan tadi pagi di Lampung timur," bebernya.
Rosef tak menampik fakta kemarahan warga lantaran terduga pelaku membuang tembakan.
"Di lokasi kami temukan selongsong dan senjata api milik terduga pelaku curanmor ini. Untungnya tidak ada warga yang terkena," tandasnya.
• Setelah Dirawat di RSUAM, Satu Pelaku Curanmor yang Diamuk Massa Meninggal Dunia
• Pelaku Curanmor 3 Kali Lempar Tembakan dan Ancam Warga, Akhirnya Dimassa hingga Tak Sadarkan Diri
Sementara itu, Wandi yang tengah dirawat di RSUAM membantah disebut berprofesi sebagai pelaku curanmor.
"Saya ini aslinya kerja bangunan di Karawaci, Tangerang. Udah dua tahun, dan baru 10 harilah baru pulang ke rumah," katanya.
Saat itulah Wandi diajak Hermansyah untuk membeli baju di Bandar Lampung.
"Ya saya ikut saja," ucap bapak satu anak ini.
Namun, Wandi mengaku kaget karena merasa dikelabui oleh Hermansyah.
Setiba di Bandar Lampung, bukannya beli baju, tapi ia malah diajak mencuri motor.
"Saya itu gak tahu kalau dia (Hermansyah) bawa alat-alat (kunci T). saya langsung kaget dan saya sempat cegah," paparnya.
Saat itu, Wandi mengaku sempat bersembunyi.
Namun, tempat persembunyiannya diketahui warga dan langsung menjadi bulan-bulanan massa.
"Saya ketakutan dan ajak menyerahkan diri ke polisi. Tapi Herman bilang, 'nggak usah takut. Kalau mati sama-sama. Saya juga ketakutan'," tandasnya.
Luka Parah
Sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), satu dari dua pelaku begal yang diamuk massa mengembuskan napas terakhir.
Dua pelaku begal yang sempat jadi bulan-bulanan warga diketahui bernama Hermansyah (37) dan Wandi (25), warga Lampung Timur.
Setelah gagal mengambil sepeda motor yang diincarnya, Minggu, 1 September 2019, keduanya menjadi sasaran amukan massa.
Keduanya dilarikan ke RSUAM untuk mendapat perawatan lantaran mengalami luka cukup parah.
Namun, karena mengalami luka parah di kepala, Hermansyah harus menemui ajal.
Kabag Humas RSUAM Akhmad Sapri mengatakan, Hermansyah meninggal dunia.
"Ya satu pelaku yang mengalami luka serius di kepala meninggal," ujarnya.
Hermansyah mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 22.00 WIB.
"Ya semalam langsung dibawa oleh keluarganya," katanya.
Sementara rekan Hermansyah, Wandi, masih dalam perawatan.
"Tapi akan dipindahkan ke RS Bhayangkara," tandasnya.
• Pelaku Curanmor 3 Kali Lempar Tembakan dan Ancam Warga, Akhirnya Dimassa hingga Tak Sadarkan Diri
Buang Tembakan
Aksi pencurian sepeda motor terjadi di Jalan Nila, Perumahan Nila Kandi, Bumi Waras, Minggu, 1 September 2019.
Saat pelaku mendorong sepeda motor incarannya, ada seorang warga yang memergokinya dan berteriak maling.
Salah satu pelaku menembakkan senjata api rakitan ke arah warga tersebut.
Namun, tembakannya meleset.
Dengan gagah berani, warga tersebut malah menabrakkan motornya ke arah pelaku.
Kedua pelaku pun kabur ke arah Perumahan Nila Kandi.
Namun, mereka terdesak setelah dikepung oleh massa.
Sebelum diamuk massa, kedua pelaku sempat membuang tembakan sebanyak dua kali. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)