Driver Ojek Online Antarkan Order Makanan Pakai Sepeda Ontel, Terungkap Kisah Sedih di Baliknya
Eko, sang pengemudi atau driver ojek online pakai sepeda ontel untuk mengantarkan pesanan makanan pelanggannya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah Eko Susilo (47) menjadi viral di media sosial (medsos).
Eko, sang pengemudi atau driver ojek online pakai sepeda ontel untuk mengantarkan pesanan makanan pelanggannya.
Eko Susilo tinggal di sebuah kontrakan di Jalan Bambu Kuning RT 03/02, Sepanjangjaya, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Belakangan ini, Eko cukup viral.
• Driver Ojek Online Sampai Gadai Motor Tergiur Pijat Plus-plus
• Uang Rp 1,8 Miliar Hilang, Ditaruh dalam Mobil Parkir di Kantor Pemprov, Gubernur Sumut Bicara Tegas
Fotonya mengenakan jaket hijau, berdiri di samping sepeda ontel bercat kusam, disebar seorang warganet di Twitter.
Eko merupakan pengemudi ojek online, tetapi mengapa mengayuh sepeda?
Ke mana motornya?
Bukankah pengemudi ojek online harus naik motor?
Berikut, kisah sang pengemudi atau driver ojek online pakai sepeda ontel untuk antarkan pesanan makanan pelanggannya.
Ditemui TribunJakarta.com, Selasa (10/9/2019), wajah Eko tampak pucat.
Kondisi badannya menurun.
Ia mengaku baru saja selesai dikerok.
Pada Selasa (10/9/2019), ia memilih tak menjemput order pelanggan yang biasa memesan makanan.
Sebab, kondisinya masih belum bugar.

Bukannya Eko enggan menarik ojek online menggunakan motor, tapi Yamaha Vega ZR hitam miliknya beberapa hari ini rusak.
Motor untuk Eko mencari penghasilan tak bisa lagi digunakan.
"Ini motor sudah capek, soalnya dibawa trek jauh melulu. Mau benerin belum ada uangnya," Eko melanjutkan ceritanya.
Tetapi, ia tak patah arang dan memanfaatkan sepeda ontel untuk antar jemput pemesan GoFood.
Itu pun tak jauh dan hanya sekitar rumah kontrakannya.
Dalam sehari, ia rata-rata mampu mengantar tiga kali pesanan makanan melalui aplikasi GoJek.
"Saya cuma ambil pesanan makanan aja, itu juga yang deket nggak berani yang jauh."
"Karena pakai sepeda takut kelamaan antarnya," beber dia.
Ia beralasan, jika pemesannya terlalu jauh, ia khawatir memakan waktu lama untuk sampai ke lokasi.
Meski hanya mengayuh sepeda untuk memanjakan pemesan GoFood, pelanggan belum ada yang keberatan.
Namun jika pesanan dirasa sedikit lama proses masaknya, Eko selalu memberitahukan pemesan bahwa dia mengantar menggunakan sepeda.
"Biasanya kalau pelanggan pada kaget pas tahu saya pakai sepeda," ungkap Eko Susilo.
"Misal pesenannya dimasak dulu agak lama itu saya pasti bilang ke kostumer."
"Kalau saya antar pakai sepeda mau atau tidak," Eko menambahkan.
Eko selalu memakai topi saban mengayuh sepeda untuk menjemput pesanan.
Ia sekaligus meluruskan kabar yang beredar bahwa motornya digunakan oleh anaknya untuk bersekolah.
"Kalau kemarin saya ada yang share di Twitter kalau motor dipakai anak, bukan begitu," ungkap Eko.
Sejak motornya rusak pada Ramadan lalu, Eko sudah beritikad untuk menyervis motornya hingga habis Rp 900 ribu.
Tetapi, motornya kembali rusak dan tak ada biaya untuk membawanya ke bengkel.
Sejak puasa itu, Eko memilih menarik pelanggan menggunakan sepeda.
"Mau dibetulin belum ada biaya. Biaya yang ada untuk biaya anak sekolah dulu," terang Eko.
Setelah menggunakan sepeda, Eko pun hanya mengumpulkan poin 7,5 per hari.
Tempo hari sempat 19,5 poin, itu pun Eko harus nariknya dari Subuh sampai malam.
"Kalau GoFood dari Pekayon terus ke Wisma Asri, Harapan Jaya, Galaxy dan ke Pengasinan," cerita Eko.
Kisah Rustam yang Kerap Ditolak Halus
Lain halnya dengan Muhammad Rustam (24) yang baru dua bulan menjajal jalanan Jakarta sebagai driver ojek online.
Meski tuli, tak menyurutkan Rustam untuk bekerja demi melanjutkan hidup.
Ia berupaya untuk berkomunikasi seperti biasa kepada penumpang layaknya pengendara ojek daring lainnya.
Kendati begitu Rustam malah sering jadi penumpang tatkala menjemput orderan dari ponselnya.

"Saya paling seneng kalau yang mesen penumpang pria, karena gantiin saya naik motor. Saya yang jadi penumpang," ungkap Rustam kepada TribunJakarta.com pada Senin (2/9/2019).
Ia pernah mengantarkan penumpang dari kawasan Ragunan menuju Bekasi.
Di perjalanan penumpang itu bertanya kepada Rustam untuk merokok.
Rustam melarang penumpang itu.
Mereka berdua pun sepakat berhenti di jalan setiap hendak merokok.
"Setiap mau merokok kita berhenti dulu. Ada dua kali kita berhenti, tapi untungnya dia mau gantian nyetir," kenangnya.
Sebelum menggantikannya, Rustam biasanya menanyakan apakah penumpang itu memiliki SIM.
Selain sering berganti peran dengan penumpang, Rustam juga tak jarang mendapatkan uang lebih.
"Kalau itu sering. Paling besar sekitar Rp 70 ribu," tambahnya pria yang ingin menjadi chef itu.

Dalam setengah sehari antar penumpang, ia bisa meraup sekira Rp 200 ribu.
Tak jarang ia mendapatkan perlakuan tak mengenakkan oleh penumpang yang masih menganggapnya sebelah mata.
Mereka seenaknya membatalkan pesanan saat Rustam hendak menjemputnya.
"Saya bilang tuli, terus tiba-tiba dicancel. Mereka nolak halus. Alasannya, maaf pak ada keperluan mendadak," beber dia.
Ia mengakui merasakan kesulitan berkomunikasi saat mengantarkan penumpang.
"Memang sulit tapi saya coba. Seringnya ketik di ponsel. Jadi kalau penumpang mau ngomong diketik aja," kata dia.
Bahkan, untuk memudahkan penumpang saat berhenti di tempat tujuan, Rustam menempelkan kertas di belakang helmnya.
Sebab, penumpang harus berulang kali menjelaskan kepada Rustam titik persis saat turun.

"Kadang kalau mau sampai itu alamatnya enggak sesuai aplikasi, saya bingung kadang enggak denger ketika penumpang mau belok kanan atau kiri," ungkapnya.
• Langsung Ditangkap Polisi, Korban Selamat Satu-satunya dalam Mobil Innova Saat Tabrakan Maut
• Tak Terima Ditilang Polisi, Pengendara Bakar Motornya
Ia menempelkan kertas sebagai petunjuk penumpang.
"Mohon maaf saya tuli, mohon kerjasamanya, 20 meter sebelum belok tepuk pundak saya."
"Jika belok kanan, tepuk kanan. Jika belok kiri, tepuk kiri."
"Jika berhenti tepuk keduanya. Terima kasih atas perhatiannya dan pengertiannya," begitu bunyi tulisan di belakang helmnya itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terselip Cerita Sedih Eko Susilo Driver Ojol Viral di Bekasi yang Kayuh Sepeda