Tribun Bandar Lampung
Kisah Anak-anak Berkebutuhan Khusus di Lampung Bikin Batik dan Jajanan
Sedikitnya 24 macam batik tulis dipasarkan tiap bulannya dari anak-anak berkebutuhan khusus di Growing Hope ini.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Menurutnya, dengan warna segalanya hidup.
Gavin juga mengaku mampu mengaplikasikan waterglass untuk membatik.
Ia mengatakan, bisa memberi sentuhan warna yang menarik pada batik karena ia mau bisa dan terus berusaha.
Bukan cuma keduanya yang menghasilkan batik tulis, ada anak-anak lain yang juga membantik.
Karya-karya mereka telah menembus pasaran dan menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Sedikitnya 24 macam batik tulis dipasarkan tiap bulannya dari anak-anak berkebutuhan khusus di Growing Hope ini.
Pusat Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) yang terletak di Perumahan Palmsville Residence Bandar Lampung ini selain melakukan program belajar serta terapi, juga mendorong anak didiknya untuk terus berkreasi.
Hanna Maria, pengajar di PKLK Growing Hope, mengatakan, proses pembuatan batik tulis dari anak didiknya cukup lama.
"Kalau batik 24 item per bulan karena proses pengerjaan lama," ungkapnya.
Meski demikian, batik tulis ini cukup banyak dipesan.
"Sudah ratusan batik yang keluar dipesan dari kita. Ada yang dikirim ke Jakarta, ke Palembang sudah cukup banyak," bebernya.
Batik tulis tersebut dibanderol dengan harga bervariatif.
"Kalau tulis Rp 300 ribu dan untuk ciprat Rp 150 ribu," jelasnya.
Selain batik, anak-anak juga membuat jajanan sehat yang dibanderol dengan harga Rp 10 ribu per jajanan.
• Terharu Jumpai Anak Berkebutuhan Khusus, Bupati Loekman Seka Air Mata
"Ada keripik singkong, stik ketan, keripik tales, ada kembang goyang dari ketan, kacang. Itu bisa dipesan langsung di Growing Hope di Jalan Pulau Buton Perumahan Palmsville Residence," jelasnya.