Sejak Jadi Presiden sampai Wafat, BJ Habibie Tak Pernah Berhasil Bertemu Soeharto, Ini Penyebabnya
Presiden ketiga Republik Indonesia BJ. Habibie dikenal sebagai salah satu orang dekat dan kepercayaan presiden Soeharto.
Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
Jadi begini, saya memang nguping soal adanya pergerakan pasukan liar di sekitar rumah Pak Habibie.
Pada sore menjelang malam, saya mendapat telepon dari Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) Mayjen ZA Maulani.
Beliau bilang, "Din, hati-hati ini banyak pasukan liar."
Pangkat saya waktu itu kolonel, sedangkan Pak ZA Maulani jenderal bintang dua. Saya pikir intergitas beliau tidak diragukan.
Saya minta kepada Paspampres memperkuat penjagaan.
Apakah Anda melaporkan informasi itu kepada Presiden Habibie?
Tidak.
Karena saya dengar laporan serupa telah disampaikan Jenderal TNI Wiranto sebagai Panglima ABRI kepada Pak Habibie.
Saya nggak perlu lapor lagi.
Langkah berikutnya, saya menggelar tikar dan tidur di depan pintu kamar Pak Habibie (bukan tidur di bawah ranjang Habibie seperti banyak diberitakan sebelumnya).
Saya bawa senjata laras panjang untuk jaga-jaga kalau ada apa-apa terhadap Pak Habibie.
Pada saat subuh Pak Habibie sempat melangkahi tubuh saya.
Beliau tanya, "Siapa ini?" Saya jawab, "Hasanuddin, Pak."
Pak Habibie tanya lagi, "Kamu ngapain tidur di sini?"
Saya jawab lagi," Saya jaga Bapak."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/presiden-seoahrto-dan-presiden-bj-habibie.jpg)