5 Pria Tewas Saat Bawa Jenazah, Alami Luka Parah di Kepala

Sebanyak 5 pria tewas saat bawa jenazah menggunakan ambulans. Kelimanya meninggal setelah mengalami

Tribun Jakarta
Proses pemakaman Imam Muflih Redhatullah, korban kecelakaan maut tol Pejagan Pemalang kilometer 300, Tegal, Jawa Tengah, di TPU Griya Serpong, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/9/2019). 5 Pria Tewas Saat Bawa Jenazah, Alami Luka Parah di Kepala. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak 5 pria tewas saat bawa jenazah menggunakan ambulans.

Peristiwa 5 pria tewas saat bawa jenazah terjadi setelah mengalami kecelakaan maut.

Warga perumahan Griya Serpong Asri, Suradita, Cisauk hendak membawa jenazah Waldono ke kampung halamannya, di Klaten, Jawa Tengah.

Waldono meninggal karena sakit.

Namun dalam perjalanan, ambulans yang membawa jenazah Waldono mengalami kecelakaan maut.

Melaju Kencang, Ambulans Tabrak Truk Berhenti Mendadak, Nenek Meninggal Tak Sempat Lihat Cicit Lahir

Anak Pedangdut Terkenal Mengamuk Hancurkan Warung, Kenali Penyebab dan Gejala Skizofrenia

Proses pemakaman Imam Muflih Rrdhatullah, korban kecelakaan maut tol Pejagan Pemalang kilometer 300, Tegal, Jawa Tengah, di TPU Griya Serpong, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/9/2019).
Proses pemakaman Imam Muflih Rrdhatullah, korban kecelakaan maut tol Pejagan Pemalang kilometer 300, Tegal, Jawa Tengah, di TPU Griya Serpong, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/9/2019). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Satimun yang mengemudikan ambulans.

Sarjito dan Rohmadi adalah kakak almarhum Waldono.

Sementara, Nasid adalah teman kerja almarhum.

Adapun, Imam dipersiapkan untuk menggantikan Satimun.

Sampai di tol Pejagan Pemalang kilometer 300, Tegal, Jawa Tengah, ambulans itu mengalami kecelakaan maut.

Dari informasi yang dihimpun, ambulans bernomor polisi B-8702 CW yang disopiri Satimun melaju dari lajur kanan ke lajur kiri.

Kondisinya oleng dan kemudi tidak terkendali dengan baik.

Sehingga, ambulans tabrak truk bernomor polisi B-9562 UIU dari belakang.

Satimun dan empat penumpang lainnya pun mengalami luka parah di bagian kepala akibat kejadian ambulans tabrak truk tersebut.

Saat dibawa ke rumah sakit setempat, kelimanya meninggal dunia.

Sebanyak 5 pria tewas saat bawa jenazah

Proses pemakaman Imam Muflih Rrdhatullah, korban kecelakaan maut tol Pejagan Pemalang kilometer 300, Tegal, Jawa Tengah, di TPU Griya Serpong, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/9/2019).
Proses pemakaman Imam Muflih Rrdhatullah, korban kecelakaan maut tol Pejagan Pemalang kilometer 300, Tegal, Jawa Tengah, di TPU Griya Serpong, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (20/9/2019). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

"Semuanya, semuanya meninggal dunia," ujar Sanudin, ketua RT 1 RW 5, perumahan Griya Serpong Asri, Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang, saat ditemui di rumah duka almarhum Imam, Jumat (20/9/2019).

 

Sanudin mengatakan, pemuda dan warga di lingkungannya memang terbiasa mengantarkan jenazah keluar kota sesuai permintaan keluarga, jika ada yang meninggal dunia.

"Ambulans lingkungan, ambulans RW sini warga sini, tapi kan biasa juga ngirim-ngirim ke luar."

"Belum lama ke Wonosobo, ngirim jenazah warga sini juga," ujarnya.

Satimun, Sanudin mengatakan, juga bukan sopir kemarin sore.

Menurut Sanudin, ia sopir berpengalaman yang sudah terbiasa mengemudikan mobil antarkota.

"Si sopir itu bukan sopir baru, jam terbangnya sudah tinggi semua. Mungkin karena nasib ya," ujarnya.

Dari lima korban, jenazah Satimun dibawa ke kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur untuk dikebumikan.

Jenazah Rohmadi dan Sarjito mengikuti adik mereka ke Klaten, Jawa Tengah.

Jenazah Nasid dibawa ke Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Sedangkan, jenazah Imam dibawa pulang ke Cisauk dan dimkamkan tempat pemakaman umum (TPU) Griya Serpong.

Ambulans Kecelakaan, Nenek Meninggal

Peristiwa nyawa melayang akibat ambulans tabrakan juga pernah terjadi di Lampung.

Satu unit mobil ambulans tabrak truk yang berhenti mendadak.

Insiden kecelakaan tersebut mengakibatkan seorang wanita meninggal dunia.

Peristiwa mobil ambulans tabrak truk yang mengerem mendadak terjadi di Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, pada Jumat (6/9/2019) sekitar pukul 14.18 WIB.

Korban meninggal bernama Masila (75).

Ia merupakan warga Desa Padang Haluan, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat.

Adapun, truk yang ditabrak bermuatan semen.

Lokasi kecelakaan berada di dekat wahana pemandian Way Sinda, Desa Labuhan Jukung, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.

Hendak Temani Cucu Melahirkan

Kepala Desa Padang Haluan, Yurman mengungkapkan, mobil ambulans tabrak truk yang mengerem mendadak, ditumpangi Masila.

Sementara, anak Masila, Mat Razi (53) mengendarai mobil. 

Keduanya hendak menemui Adis Sinda (28).

Adis Sinda merupakan cucu Masila, atau anak Mat Razi.

Saat itu, Adis berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Alimuddin Umar Liwa, Lampung Barat.

Ia akan menjalani operasi caesar.

Adis telah lebih dulu dibawa ke RSUD Alimuddin Umar Liwa pada pagi hari.

Ia menumpang ambulans milik Puskesmas Krui Selatan.

Masila dan Mat Razi berencana menyusul ke RSUD Alimuddin Umar Liwa.

Keduanya kemudian berangkat menggunakan mobil ambulans milik pemerintah desa.

Melaju Kencang

Mobil ambulans yang dikemudikan Mat Razi melaju kencang.

Di lokasi kejadian, satu unit truk Isuzu bernopol BE 9734 AJ sedang melaju di depan ambulans.

"Karena buru-buru, mobil ambulans melaju cukup kencang."

"Tapi tiba-tiba, truk di depan mengerem mendadak. Tabrakan pun tak dapat dihindari," kata Yurman.

Ambulans Wuling tanpa pelat nomor tersebut ringsek parah di bagian depan karena menabrak bagian belakang truk.

Masila mengalami luka cukup parah.

Ia langsung dilarikan ke rumah sakit.

Namun, nyawanya tak tertolong.

Sementara, Mat Razi yang mengendarai ambulans selamat dalam peristiwa nahas tersebut.

"Dia hanya mengalami shock," ujar Yurman.

Yurman menambahkan, korban akan dimakamkan pada Sabtu (7/9/2019) pagi.

Kronologi Kecelakaan

Kasatlantas Polres Lampung Barat Iptu Ipran mengungkapkan kronologi kecelakaan tersebut.

Insiden itu bermula saat mobil ambulans tanpa pelat nomor milik Pemerintah Desa Padang Haluan melaju di belakang truk Isuzu bernopol BE 9734 AJ.

Kedua kendaraan itu melaju dari arah Krui menuju Liwa.

Truk yang dikendarai Dodi Firmansyah (23), kata Ipran, tiba-tiba berhenti.

Karena melaju dengan kecepatan cukup tinggi, mobil ambulans tak bisa menghindari tabrakan.

"Sesampainya di TKP, pada saat jalan lurus tiba-tiba (truk) berhenti di sebelah kiri jalan."

"Dari arah belakang datang R4 (mobil) ambulans," kata Ipran.

Kenakan Seragam Anggota TNI & Polri, Pemuda Ini Perdaya 2 Cewek

Pernah Nikah 24 Kali, Vicky Prasetyo Kini Lamar Sahila Hisyam

Mobil ambulans ringsek karena menabrak bagian belakang truk bermuatan semen tersebut.

Akibatnya, penumpang ambulans bernama Masila (75), warga Desa Padang Haluan, Kecamatan Krui Selatan, Pesisir Barat, tewas.

Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tak bisa diselamatkan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ambulans yang Antar Jenazah dari Cisauk ke Klaten Kecelakaan, Seluruh Pengantar Tewas

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved