Berita Terkini Nasional
Panda Nababan Tuding Kapolri Listyo Sigit Prabowo Tersandera Jabatan
Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah empat tahun menjabat sebagai Kapolri, Panda Nababan juga melayangkan kritik tajam.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah empat tahun menjabat sebagai Kapolri.
Jenderal polisi bintang empat itu mulai menjabat sebagai Kapolri sejak 27 Januari 2021 di era pemerintahan Presiden Jokowi.
Listyo Sigit Prabowo menggantikan Jenderal Pol. Idham Azis sebagai Kapolri.
Sebelumnya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo didesak mundur oleh 213 organisasi masyarakat sipil.
Desakan ini muncul setelah insiden tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi dan dianggap sebagai kegagalan Polri dalam reformasi dan dalam perubahan watak represif.
Terkini, Politikus senior PDI Perjuangan (PDI), Panda Nababan juga melayangkan kritik tajam terhadap Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurutnya, saat ini Listyo Sigit seakan tersandera dengan jabatannya yang sudah empat tahun diembannya.
Ia menilai dalam tradisi kepolisian, jarang ada jabatan tertinggi tersebut yang menjabat lebih dari lima tahun.
Biasanya masa jabatan itu hanya berkisar dua sampai empat tahun demi menjaga kesegaran institusi.
Akan tetapi, Listyo Sigit sampai sekarang tak kunjung 'lengser keprabon'.
Hal ini dinilai Panda karena Listyo Sigit menikmati jabatannya secara sadar.
"Sudah periodenya, sudah waktunya gitu loh. Tetapi karena dia ikut bermain, dia nikmati, dia ombang-ambingkan, dia enggak ada keputusan. Sebenarnya kalau jujur, kalau normal, "Pak saya sudah 5 tahun pak, tradisi selama ini paling lama 4 tahun di Polri. Hampir tidak pernah ada 5 tahun," ujar Panda seperti dikutip dari YouTube Keadilan TV yang tayang pada Kamis (11/9/2025).
Semestinya, Listyo Sigit mengambil langkah berani dengan menyampaikan langsung kepada Presiden Prabowo bahwa masa baktinya telah selesai.
Tindakan itu dinilai sikap normal sebagai bentuk penyegaran di tubuh Polri.
"Situasi itu menyandera dia, keadaan itu menyandera dia sehingga dia tidak bisa mengambil satu keputusan yang drastis. Apa itu keputusan yang drastis? Besok pagi dia menghadap presiden, "Pak, saya berhenti". Kasih kesempatan kepada junior-juniornya banyak jenderal polisi yang jago-jago. Yang punya kredibilitas tinggi," jelasnya.
| Atap Asrama Santriwati di Ponpes Situbondo Ambruk, 1 Tewas dan Belasan Luka-luka |
|
|---|
| Jasad Rocki Ditemukan Dalam Karung, Ternyata Tewas Bunuh oleh ASN asal Musi Banyuasin |
|
|---|
| Motif Kusnandi Tikam Yadi Saputra hingga Tewas, Mengaku Terdesak |
|
|---|
| Hendak Bersih-bersih, Marbot Syok Temukan Jasad Pria Bersimbah Darah di Garasi Masjid |
|
|---|
| Nasib 3 Polisi yang Diduga Tembak ODGJ hingga Tewas di OKU |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/KRITIK-KAPOLRI-Politikus-senior-PDIP-Panda-Nababan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.