Liga 1 2019
Persoalkan Penalti untuk Perseru Badak Lampung, Manajemen Kalteng Putra Protes ke PSSI
Manajemen Kalteng Putra melayangkan surat protes kepada Komite Wasit PSSI terkait kepemimpinan wasit saat laga kontra Perseru Badak Lampung FC.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Manajemen Kalteng Putra melayangkan surat protes kepada Komite Wasit PSSI terkait kepemimpinan wasit saat laga kontra Perseru Badak Lampung FC.
Kalteng Putra tak terima dengan keputusan wasit saat laga kontra Perseru Badak Lampung FC pada pekan ke-19 Liga 1 2019.
Kalteng Putra yang awalnya unggul harus takluk 1-2 dari Perseru Badak Lampung FC pada laga yang berlangsung di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, Kamis (19/9/2019).
Kalteng Putra mendapatkan hukuman penalti saat pertandingan memasuki masa injury time babak kedua.
Selain penalti yang diberikan pada menit 90+4, manajemen Kalteng Putra menilai wasit Darma Santoso Golo kerap memberikan keputusan kontroversial.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Kalteng Putra, Sigit Widodo.
"Kami protes keras atas kepemimpinan wasit Darma Santoso Golo dari Sumatera Utara," kata Sigit dikutip BolaSport.com dari Antara News.
• Serba 19 dalam Kemenangan Keramat Perseru Badak Lampung di Kandang Sendiri
• Kemenangan Perdana Badak Lampung untuk Dua Suporter yang Meninggal Kecelakaan di Wates
• Berita Perseru Badak Lampung Terbaru, Milan Petrovic: Lupakan Kemenangan, Fokus Laga Tira Persikabo!
"Kepemimpinannya sangat kontroversi sehingga harus ditindak tegas atau diistirahatkan sebagai perangkat wasit," ujar Sigit Widodo menambahkan.
Menurut Sigit, penunjukan wasit asal Sumatera ini sangat aneh dan menyalahi asas fair play.
Semestinya perangkat pertandingan berasal dari daerah netral.
Jadi, sudah sewajarnya wasit pada laga ini bukan berasal dari daerah Sumatera atau pun Kalimantan.
Wasit dinilai banyak menguntungkan tim tuan rumah.
"Wasit sangat sering memberikan keputusan yang menguntungkan tim tuan rumah dalam bentuk pelanggaran, padahal apa yang dilakukan pemain Kalteng Putra tidak dalam bentuk pelanggaran," ucap Sigit.
Keputusan paling dipertanyakan ketika OK Jhon yang dianggap melanggar Suhandi pada menit ke-89.